Menkominfo: jaringan komunikasi berangsur pulih di Sulteng
6 Oktober 2018 00:18 WIB
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan rangka tower Base Tranceiver Station (BTS) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (9/6). (ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan jaringan komunikasi pascabencana di Sulawesi Tengah dan sekitarnya berangsur pulih.
"Palu mudah-mudahan listrik kembali masuk. Jadi kalau Palu sekarang mungkin hampir 20 persen tadinya 15 persen," kata dia di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat, menjelaskan soal persentase renovasi menara pemancar BTS (Base Transceiver Station).
Dia mengatakan percepatan renovasi menara BTS itu tergantung pada suplai listrik di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Beberapa fasilitas BTS dibantu dengan genset untuk penyediaan kebutuhan listrik.
"Sekarang mungkin 20 persenan karena dibantu dengan genset juga. Tapi kalau listrik Jumat ini masuk, insyaallah besok akan lebih banyak lagi," katanya
Rudi mengatakan di Sulteng terdapat sekitar 3.500 BTS. Bencana alam membuat BTS di kawasan itu separuhnya lumpuh. Malfungsi BTS kebanyakan karena tidak adanya suplai listrik, menara yang rusak ringan dan berat, serta sebab lainnya.
"Jadi mudah-mudahan listrik masuk, genset sudah mulai masuk, yang towernya tidak bermasalah, tidak miring atau tidak roboh dan lain sebagainya itu dalam 2-4 jam bisa diaktifkan," katanya.
PLN, kata dia, saat ini sedang mengupayakan listrik masuk kawasan terdampak gempa secepatnya sehingga kebutuhan listrik, seperti untuk BTS dapat segera terpenuhi demi komunikasi yang lancar di kawasan tersebut.
"Dan Pak Jonan serta teman-teman PLN ini sedang mengupayakan secepatnya listrik masuk," kata dia menyebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Beberapa BTS, kata dia, juga ada yang mengalami kemiringan karena pergerakan tanah akibat gempa di Sulteng.
Proses renovasi menara pemancar tidak bisa diperkirakan kapan akan pulih seperti sedia kala karena operasional BTS sangat tergantung dengan pasokan listrik dan tower yang layak.
"Nggak bisa, karena kita bertahap. Begitu listrik masuk, pada umumnya yang towernya tidak roboh, tidak rusak itu dalam 2-4 jam bisa diaktifkan BTS-nya," kata dia.
Baca juga: Kemenkominfo lakukan pemulihan telekomunikasi pascagempa
Baca juga: Kemenkominfo: 2019 semua daerah miliki akses telekomunikasi
"Palu mudah-mudahan listrik kembali masuk. Jadi kalau Palu sekarang mungkin hampir 20 persen tadinya 15 persen," kata dia di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat, menjelaskan soal persentase renovasi menara pemancar BTS (Base Transceiver Station).
Dia mengatakan percepatan renovasi menara BTS itu tergantung pada suplai listrik di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Beberapa fasilitas BTS dibantu dengan genset untuk penyediaan kebutuhan listrik.
"Sekarang mungkin 20 persenan karena dibantu dengan genset juga. Tapi kalau listrik Jumat ini masuk, insyaallah besok akan lebih banyak lagi," katanya
Rudi mengatakan di Sulteng terdapat sekitar 3.500 BTS. Bencana alam membuat BTS di kawasan itu separuhnya lumpuh. Malfungsi BTS kebanyakan karena tidak adanya suplai listrik, menara yang rusak ringan dan berat, serta sebab lainnya.
"Jadi mudah-mudahan listrik masuk, genset sudah mulai masuk, yang towernya tidak bermasalah, tidak miring atau tidak roboh dan lain sebagainya itu dalam 2-4 jam bisa diaktifkan," katanya.
PLN, kata dia, saat ini sedang mengupayakan listrik masuk kawasan terdampak gempa secepatnya sehingga kebutuhan listrik, seperti untuk BTS dapat segera terpenuhi demi komunikasi yang lancar di kawasan tersebut.
"Dan Pak Jonan serta teman-teman PLN ini sedang mengupayakan secepatnya listrik masuk," kata dia menyebut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Beberapa BTS, kata dia, juga ada yang mengalami kemiringan karena pergerakan tanah akibat gempa di Sulteng.
Proses renovasi menara pemancar tidak bisa diperkirakan kapan akan pulih seperti sedia kala karena operasional BTS sangat tergantung dengan pasokan listrik dan tower yang layak.
"Nggak bisa, karena kita bertahap. Begitu listrik masuk, pada umumnya yang towernya tidak roboh, tidak rusak itu dalam 2-4 jam bisa diaktifkan BTS-nya," kata dia.
Baca juga: Kemenkominfo lakukan pemulihan telekomunikasi pascagempa
Baca juga: Kemenkominfo: 2019 semua daerah miliki akses telekomunikasi
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: