Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat mengirim tiga pesawat Hercules C130 untuk membantu Indonesia mengangkut bantuan tanggap bencana ke Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa dan tsunami melanda daerah tersebut.

Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan dalam konferensi pers di kediaman resminya di Jakarta Pusat, Jumat (5/10), mengatakan ketiga pesawat tersebut telah tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, dan akan mulai beroperasi paling lambat Sabtu pagi (6/10).

"Kami melakukan ini semua melalui kerja sama dengan pemerintah Indonesia, dan perlu ditekankan bahwa apa yang kami lakukan ini menunjukkan apa yang dimaksudkan Amerika ketika kami menyatakan diri sebagai mitra Indonesia," kata dia.

Kantor Bantuan Bencana Asing (OFDA) dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) merilis bahwa ketiga pesawat tersebut mengangkut berbagai barang bantuan yang telah disebutkan pihak Indonesia untuk memenuhi kebutuhan darurat masyarakat di Palu, salah satunya 2.210 gulungan terpal plastik yang cukup untuk perlindungan darurat bagi 110.500 orang yang terdampak bencana.

Selain terpal, USAID juga telah mendistribusikan perangkat pengungsi darurat, sleimut, perangkat kebersihan, lampu tenaga surya, dan juga ruang aman untuk memebantu anak-anak mengatasi trauma bencana.

"Kami juga siap untuk memberikan tambahan bantuan transportasi udara jika dibutuhkan pemerintah Indonesia," kata Donovan.

Selain itu, tim ahli bencana dari OFDA USAID telah berada di lapangan untuk melakukan penilaian kerusakan dengan berkoordinasi dengan tim kemanusiaan di lokasi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia untuk mengetahui kebutuhan masyarakat setempat.

Nilai bantuan yang telah diberikan pemerintah AS saat ini teah mencapai sekitar 4 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp60 miliar, dan jumlah itu belum termasuk bantuan dari pihak swasta AS dan berbagai biaya untuk mendatangkan pesawat C130.

Oleh karena itu, Donovan berharap agar bantuan pesawat milik Angkatan Udara AS tersebut dilihat sebagai salah satu bagian dari banyak upaya pemerintah AS untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah.

"Sejak peristiwa tragis pada 28 September, kami setiap harinya telah berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan prioritas dan bagaimana pemerintah Amerika dapat membantu secara efektif," kata dia.

Dubes menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengetahui bahwa pesawat C130 merupakan pesawat militer dan dioperasionalkan oleh personel militer dengan mandat misi kemanusiaan guna membantu pemerintah Indonesia mendistribusikan logistik bagi masyarkat yang terdampak di masa tanggap darurat bencana.

"Pesawat C130 akan berada di sini selama Indonesia membutuhkan dan menginginkannya," kata dia.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan masa darurat 14 hari mulai 28 September hingga 11 Oktober 2018. Selain dari AS, satu pesawat Angkatan Udara Inggris A 400 M juga telah tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan yang akan membawa bantuan untuk disalurkan ke Sulawesi Tengah.