Mendikbud pertimbangkan pemindahan sekolah di sesar Palu-Koro
5 Oktober 2018 23:00 WIB
Siswa SD Muhammadiyah 24 Solo menyumbangkan mainan dan bonekanya untuk anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala saat aksi di sekolah setempat, Jawa Tengah, Rabu (3/10/2018). Kegiatan yang juga diisi dengan doa bersama dan salat gaib itu digelar sebagai solidaritas para siswa untuk meringankan penderitaan anak-anak korban gempa dan tsunami. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.
Makassar (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan mempertimbangkan untuk memindahkan sekolah-sekolah yang terletak di atas Sesar Palu-Koro, Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Akan kita pertimbangkan untuk dipindahkan. Pengalaman seperti di Pidi, Aceh, ada (sekolah) yang disarankan pindah lokasi karena sering sekali rusak akibat gempa," kata Muhadjir di Makassar, Jumat.
Ia memperkirakan sekitar 2.700 sekolah yang berdiri di lokasi yang tidak aman sehingga dipertimbangkan untuk dipindahkan lokasinya, meski angka tersebut juga akan dipastikan lagi.
Sementara itu, terkait penerimaan anak-anak yang berstatus pengungsi di sekolah-sekolah di luar Kota Palu, Donggala dan Sigi, Muhadjir mengatakan hal tersebut sangat memungkinkan dilakukan.
"Sekolah-sekolah di Indonesia saya minta bersedia menerima anak-anak yang berstatus pengungsi," lanjutnya.
Bahkan, menurut dia, bagi anak-anak yang berstatus pengungsi memutuskan untuk pindah permanen juga tetap harus dilayani. "Tinggal lapor saja kalau dia memang berstatus pengungsi," katanya.
Ia meminta agar sekolah-sekolah swasta juga mau menampung siswa-siswa yang berada di daerah bencana.
Mendikbud dijadwalkan akan bertolak ke Palu, Sabtu (6/10), dengan pesawat TNI AU melalui Makassar. Rencananya Menteri akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota bersama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
Selanjutnya, Mendikbud akan meninjau sekolah yang terdampak gempa di Kota Palu dan sekitarnya. Dan ditutup dengan koordinasi penanganan yang akan dilakukan sebelum meninggalkan Sulteng.
Baca juga: Kemendikbud lakukan identifikasi sekolah rusak pasca-gempa Palu
Baca juga: Sulsel instruksikan sekolah terima siswa korban gempa
"Akan kita pertimbangkan untuk dipindahkan. Pengalaman seperti di Pidi, Aceh, ada (sekolah) yang disarankan pindah lokasi karena sering sekali rusak akibat gempa," kata Muhadjir di Makassar, Jumat.
Ia memperkirakan sekitar 2.700 sekolah yang berdiri di lokasi yang tidak aman sehingga dipertimbangkan untuk dipindahkan lokasinya, meski angka tersebut juga akan dipastikan lagi.
Sementara itu, terkait penerimaan anak-anak yang berstatus pengungsi di sekolah-sekolah di luar Kota Palu, Donggala dan Sigi, Muhadjir mengatakan hal tersebut sangat memungkinkan dilakukan.
"Sekolah-sekolah di Indonesia saya minta bersedia menerima anak-anak yang berstatus pengungsi," lanjutnya.
Bahkan, menurut dia, bagi anak-anak yang berstatus pengungsi memutuskan untuk pindah permanen juga tetap harus dilayani. "Tinggal lapor saja kalau dia memang berstatus pengungsi," katanya.
Ia meminta agar sekolah-sekolah swasta juga mau menampung siswa-siswa yang berada di daerah bencana.
Mendikbud dijadwalkan akan bertolak ke Palu, Sabtu (6/10), dengan pesawat TNI AU melalui Makassar. Rencananya Menteri akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota bersama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
Selanjutnya, Mendikbud akan meninjau sekolah yang terdampak gempa di Kota Palu dan sekitarnya. Dan ditutup dengan koordinasi penanganan yang akan dilakukan sebelum meninggalkan Sulteng.
Baca juga: Kemendikbud lakukan identifikasi sekolah rusak pasca-gempa Palu
Baca juga: Sulsel instruksikan sekolah terima siswa korban gempa
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: