Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah alat berat yang sangat diperlukan untuk melakukan proses evakuasi, pembersihan, dan pencarian korban di lokasi bencana Palu dan sekitarnya agar dapat berjalan sesuai rencana.

"Alat berat kami sudah masuk yakni 6 unit di Petobo dan 4 unit di Balaroa termasuk 1 ekskavator dengan pemecah batu (stone breaker) dan akan kita tambah lagi mengingat luasnya wilayah terdampak," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Apalagi, ujar Basuki Hadimuljono, diperkirakan juga banyak korban jiwa gempa bumi akibat dari proses likuifikasi atau pergerakan tanah.

Dalam masa tanggap darurat, Kementerian PUPR fokus untuk membantu evakuasi korban, penyediaan prasarana sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing dan kemudahan konektivitas.

Selain itu juga sudah digunakan 4 ekskavator, 1 dump truck, 1 unit loader di Balaroa. Di Petobo telah ditempatkan 7 ekskavator, 1 backhoe loader, 1 dump truck. Tambahan 2 excavator dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang di Makassar juga sudah tiba di Kota Palu.

Proses pembersihan Kota Palu dilakukan menggunakan alat berat berupa 3 unit ekskavator, 1 loader, 1 backhoe loader, 1 Grader, dan 4 dump truck. Ditargetkan pembersihan kota akan selesai dalam waktu dua minggu atau pertengahan Oktober 2018.

Sebelumnya, Kementerian PUPR meminta para kontraktor membantu penyediaaan alat berat dalam rangka penanganan dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

"Untuk evakuasi ada beberapa daerah yang belum bisa diangkat mayat korban dan butuh bantuan peralatan berat," kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin dalam acara Seminar Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) di Jakarta, Selasa (2/10).

Menurut Sjarief, saat ini baru ada sejumlah kontraktor seperti Adhikarya, Bumi Karsa dan beberapa kontraktor lainnya yang dapat menyediakan sejumlah alat berat untuk evakuasi dalam pencarian korban di antara reruntuhan akibat gempa dan tsunami yang melanda daerah tersebut.

Untuk itu, ujar dia, hal yang terpenting pada saat ini adalah ada alat-alat berat yang dapat dikirim ke Sulawesi Tengah untuk membantu proses evakuasi.

"Bantuan yang paling mendesak sekarang adalah alat-alat berat. Ini bukan gratis karena pemerintah akan membiayainya," tuturnya.

Ia mengharapkan berbagai kontraktor dapat segera menghubungi koordinator Kementerian PUPR di sana agar dapat diidentifikasi alat berat yang ada dan bisa segera digunakan untuk membantu evakuasi di Palu dan Donggala, serta daerah lainnya yang terdampak kejadian nahas tersebut.

Baca juga: PUPR tambah sumur bor-artesis di Palu
Baca juga: PUPR: pemetaan daerah rawan gempa perlu segera dilakukan