Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia memprakarsai Pertemuan para Pemimpin ASEAN (ASEAN Leaders Gathering) pada 11 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali, untuk membahas upaya peningkatan sinergi pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

"Akan ada ASEAN Leaders Gathering pada 11 Oktober siang yang diinisiasi oleh Indonesia. Kami telah mengundang 10 negara ASEAN yang dipimpin kepala negara dan atau pemerintahan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

ASEAN Leaders Gathering itu akan dilakukan di sela-sela rangkaian kegiatan internasional Pertemuan Tahunan IMF-Kelompok Bank Dunia (Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group) 2018.

"Pertemuan ASEAN ini dibuat `back-to-back` dengan acara IMF tujuannya untuk memanfaatkan kehadiran Sekjen PBB, Presiden Bank Dunia, dan Managing Director IMF untuk membahas upaya sinergi agar mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs) di ASEAN," ujar Arrmanatha.

Oleh sebab itu, pertemuan para pemimpin ASEAN tersebut akan mengangkat tema "Achieving SDGs and Overcoming Development Goals Through Regional Collaborative Action".

Baca juga: Marty: ASEAN semakin dibutuhkan di tengah tantangan global

Dalam pertemuan itu, para kepala negara/pemerintahan ASEAN akan membahas peluang dan tantangan yang dihadapi masing-masing negara dalam pencapaian sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs).

"Maka dalam pertemuan itu, para kepala negara ASEAN juga akan mencoba menyelaraskan SDGs dengan Visi ASEAN 2025," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa ASEAN Leaders Gathering itu juga akan menjadi ajang untuk menunjukkan keberhasilan pembangunan di ASEAN selama beberapa tahun terakhir.

Total produk domestik bruto (PDB) ASEAN pada 2017 mencapai 2,5 triliun dolar AS. ASEAN merupakan kekuatan ekonomi terbesar keenam di dunia dan ketiga di Asia.

Selain itu, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota ASEAN mencapai 6,8 persen dalam beberapa tahun terakhir, dan angka tersebut di atas rata-rata nilai pertumbuhan ekonomi dunia.

"ASEAN akan terus mempertahankan pertumbuhan itu, tetapi juga akan memelihara pertumbuhan yang berkelanjutan," ucap Arrmanatha.

Editor: M. Irfan Ilmie