Palu (ANTARA News) - Sebanyak enam jenazah korban gempa 7,4 pada Scala Richter di Kota Palu kembali dievakuasi tim gabungan pencari dan penolong di Petobo, salah satu titik kerusakan terparah di kota itu.

Pencarian yang dilakukan sejak Kamis pagi hingga pukul 11.30 Wita tim kembali menemukan enam jenazah terdiri dari lima laki-laki dan satu perempuan. Dari jumlah tersebut terdapat dua anak laki-laki yang tidak diketahui identitasnya.

"Pertama kali kita lihat kaki. Setelah kita gali dan gali terus ternyata di titik itu banyak mayat," kata Irwan Aziz, relawan dari Banser Ansor Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Tim relawan Banser Ansor dari Sulawesi Selatan menurunkan 25 personilnya. Sebelumnya Banser Ansor Pasangkayu, Sulawesi Barat, juga menurunkan 17 personilnya.

Baca juga: Korban jiwa akibat gempa-tsunami Palu-Donggala capai 1.411

Untuk evakuasi Kamis ini, jumlah personil tim evakuator bertambah dari jumlah sehari sebelumnya yakni 98 personil terdiri dari Basarnas dan tim relawan dari berbagai organisasi.

Evakuasi dibantu dengan enam eksavator dan dua ambulance. Sejumlah organisasi juga ikut membawa ambulance seperti Rumah Zakat.

Evakuasi hari ketiga ini tim telah menemukan total 32 jenazah. Jumlah tersebut tidak termasuk jenazah yang dievakuasi oleh keluarga korban.

Jambar Wardana, salah seorang warga Petobo mengatakan dirinya menyelamatkan jenazah anaknya pada Sabtu (29/9) pagi tanpa menunggu tim evakuasi.

Anak Jambar Wardana yang tinggal di Jalan Soeharto tersebut dievakuasi di lantai dua dari tiga lantai rumah milik Jambar.

Bangunan rumah toko miliknya itu saat gempa bergeser jauh dari posisi sebelumnya dan tertimbun hingga menutup lantai dua rumah miliknya.

Baca juga: Tim gabungan evakuasi 26 jenazah di Petobo