Medis: tembakan tentara Israel tewaskan remaja Palestina di Jalur Gaza
4 Oktober 2018 13:00 WIB
Demonstran Palestina bereaksi sementara lainnya berlari menghindari gas airmata oleh pasukan Israel dalam aksi protes memperingati 70 tahun Nakba, di perbatasan Israel-Gaza di selatan Jalur Gaza, Selasa (15/5/2018). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Kota Gaza (Antara News) - Tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan dengan bagian utara Jalur Gaza pada Rabu malam (3/10) menembak hingga tewas seorang remaja Palestina selama bentrokan dengan puluhan pemrotes Palestina, kata petugas medis.
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan bahwa Ahmad Abu Habbel, remaja lelaki yang berusia 15 tahun, ditembak di kepala oleh tentara Israel di bagian utara Jalur Gaza, yang juga di dekat perbatasan dengan Israel.
Al-Qedra juga mengatakan bahwa sebagai 25 orang Palestina cedera, demikian dilaporkan Xinhua. Enam di antara mereka menderita luka akibat peluru aktif di daerah itu dan yang lain menderita sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel.
Media lokal melaporkan bahwa seorang anak lelaki tewas dan 25 orang lagi cedera selama bentrokan yang meletus pada Rabu sore antara puluhan pemrotes Palestina dan tentara Israel di perbatasan tersebut.
Komisi tinggi Pawai Kepulangan, untuk menerobos blokade Israel, sebelumnya telah menyerukan agar demonstrasi dilancarkan di bagian utara Jalur Gaza sebagai solidaritas buat pengungsi Palestina.
Pada Rabu pagi, Al-Qedra mengatakan di dalam siaran pers bahwa Kementerian Kesehatan menegaskan Ibrahim Ar-Rouqi (78) dari Kamp Pengunsi Al-Mughazi di bagian tengah Jalur Gaza, tewas pada Selasa sore akibat tembakan tentara Israel di punggungnya.
Beberapa saksi mata mengatakan Ar-Rouqi ditembak ketika ia berada di rumahnya di dekat perbatasan dengan Israel, ketika tentara Israel melepaskan tembakan gencar ke satu kelompok pemuda Palestina yang menerobos perbatasan Israel pada Selasa sore.
Al-Qedra mengatakan sejak 30 Maret, militer Israel menembak hingga tewas 195 orang Palestina dan melukai sebanyak 21.000 orang lagi.
Sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember, rakyat Palestina meningkatkan protes yang mereka lancarkan hampir setiap hari guna menentang Israel di Tepi Barat Sungai Yordan dan terutama di Jalur Gaza.
Demonstrasi dan protes yang terus dilancarkan oleh rakyat Palestina direncanakan berlanjut meskipun Mesir berusaha, secara sia-sia, menengahi upaya menciptakan ketenangan di Jalur Gaza antara kelompok pimpinan HAMAS dan Israel.
Baca juga: Pemrotes Palestina tewas dalam bentrokan di Gaza
Baca juga: 95 orang Palestina cedera dalam bentrokan dengan tentara Israel
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan kepada wartawan bahwa Ahmad Abu Habbel, remaja lelaki yang berusia 15 tahun, ditembak di kepala oleh tentara Israel di bagian utara Jalur Gaza, yang juga di dekat perbatasan dengan Israel.
Al-Qedra juga mengatakan bahwa sebagai 25 orang Palestina cedera, demikian dilaporkan Xinhua. Enam di antara mereka menderita luka akibat peluru aktif di daerah itu dan yang lain menderita sesak napas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel.
Media lokal melaporkan bahwa seorang anak lelaki tewas dan 25 orang lagi cedera selama bentrokan yang meletus pada Rabu sore antara puluhan pemrotes Palestina dan tentara Israel di perbatasan tersebut.
Komisi tinggi Pawai Kepulangan, untuk menerobos blokade Israel, sebelumnya telah menyerukan agar demonstrasi dilancarkan di bagian utara Jalur Gaza sebagai solidaritas buat pengungsi Palestina.
Pada Rabu pagi, Al-Qedra mengatakan di dalam siaran pers bahwa Kementerian Kesehatan menegaskan Ibrahim Ar-Rouqi (78) dari Kamp Pengunsi Al-Mughazi di bagian tengah Jalur Gaza, tewas pada Selasa sore akibat tembakan tentara Israel di punggungnya.
Beberapa saksi mata mengatakan Ar-Rouqi ditembak ketika ia berada di rumahnya di dekat perbatasan dengan Israel, ketika tentara Israel melepaskan tembakan gencar ke satu kelompok pemuda Palestina yang menerobos perbatasan Israel pada Selasa sore.
Al-Qedra mengatakan sejak 30 Maret, militer Israel menembak hingga tewas 195 orang Palestina dan melukai sebanyak 21.000 orang lagi.
Sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember, rakyat Palestina meningkatkan protes yang mereka lancarkan hampir setiap hari guna menentang Israel di Tepi Barat Sungai Yordan dan terutama di Jalur Gaza.
Demonstrasi dan protes yang terus dilancarkan oleh rakyat Palestina direncanakan berlanjut meskipun Mesir berusaha, secara sia-sia, menengahi upaya menciptakan ketenangan di Jalur Gaza antara kelompok pimpinan HAMAS dan Israel.
Baca juga: Pemrotes Palestina tewas dalam bentrokan di Gaza
Baca juga: 95 orang Palestina cedera dalam bentrokan dengan tentara Israel
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Pewarta: -
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: