Lantamal VI: korban gempa butuh makanan siap saji
4 Oktober 2018 10:25 WIB
Petugas melakukan bongkar muat bantuan di KN De Brill saat bersandar di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Bantuan terus didistribusikan agar korban gempa dan tsunami Palu-Donggala dapat terpenuhi kebutuhannya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Makassar (ANTARA News) - Posko Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI (Lantamal) siap menerima dan menyalurkan bantuan makanan siap saji seperti nasi bungkus kepada para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Bagi para dermawan yang mau mendermakan sedikit penghasilannya kami siap menerimanya untuk diberikan kepada para korban bencana gempa dan tsunami. Kebutuhan yang paling mendesak adalah makanan siap saji," ujar Kepala Dinas Penerangan Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan korban gempa dan tsunami Sulteng, berdasarkan jadwal, akan tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar pada pukul 18.00 Wita.
Kapten Suparman menyatakan para pengungsi korban gempa itu telah berlayar dengan KRI Makassar 590 dari Dermaga Pantoloan, Palu pada Rabu (3/10), sekitar pukul 12.00 Wita dan diperkirakan tiba pada Kamis (4/10) sore.
Menurut dia, para pengungsi yang berjumlah 1.609 orang itu selama lebih dari 24 jam berlayar membutuhkan asupan makanan dan minuman sehingga dibutuhkan banyak bantuan dari para dermawan.
"`Broadcast` (siaran) sudah banyak tersebar dan kalau ada yang mau membantu, silakan datang ke Posko Lantamal sebelum kapal sandar di pelabuhan," katanya.
Sebelumnya, Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Risyapudin menggelar rapat koordinasi rencana kedatangan pengungsi gempa dan tsunami di Donggala, Sigi, Palu, Sulawesi Tengah ke Makassar.
Berdasarkan laporan dari TNI Angkatan Laut, jumlah pengungsi yang akan datang itu 1.609 orang dan di antara penumpang terdapat sembilan orang sakit dan dua orang melahirkan di atas kapal.
Armada yang akan disiapkan mengangkut para pengungsi yang tiba di Pelabuhan Makassar 30 bus dari berbagai instansi terkait dan akan diangkut menuju tempat penampungan di Asrama Haji Sudiang Makassar.
"Begitu mereka datang di Makassar, mereka langsung diarahkan untuk naik ke atas mobil bus yang sudah disiapkan. Jumlahnya ada 30 bus yang `standby` (siaga) dan langsung dibawa ke asrama haji," terangnya.
Pengungsi juga akan disiapkan makanan dan minuman begitu mereka turun dari KRI Makassar.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar juga telah menyiapkan alat fisioterapi delapan unit untuk digunakan para pengungsi.?
Dalam rapat koordinasi itu, hadir antara lain perwakilan jajaran Polda Sulsel, Kepala Syahbandar Pelabuhan Makassar Victor Vikki Subroto, Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar Rahmatullah, Asisten III Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulsel Ruslan Abu, Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Aris Bachtiar.
Baca juga: Presiden: Distribusi logistik korban bencana perlu perbaikan
Baca juga: TNI prioritaskan penjagaan SPBU beroperasi
"Bagi para dermawan yang mau mendermakan sedikit penghasilannya kami siap menerimanya untuk diberikan kepada para korban bencana gempa dan tsunami. Kebutuhan yang paling mendesak adalah makanan siap saji," ujar Kepala Dinas Penerangan Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan korban gempa dan tsunami Sulteng, berdasarkan jadwal, akan tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar pada pukul 18.00 Wita.
Kapten Suparman menyatakan para pengungsi korban gempa itu telah berlayar dengan KRI Makassar 590 dari Dermaga Pantoloan, Palu pada Rabu (3/10), sekitar pukul 12.00 Wita dan diperkirakan tiba pada Kamis (4/10) sore.
Menurut dia, para pengungsi yang berjumlah 1.609 orang itu selama lebih dari 24 jam berlayar membutuhkan asupan makanan dan minuman sehingga dibutuhkan banyak bantuan dari para dermawan.
"`Broadcast` (siaran) sudah banyak tersebar dan kalau ada yang mau membantu, silakan datang ke Posko Lantamal sebelum kapal sandar di pelabuhan," katanya.
Sebelumnya, Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Risyapudin menggelar rapat koordinasi rencana kedatangan pengungsi gempa dan tsunami di Donggala, Sigi, Palu, Sulawesi Tengah ke Makassar.
Berdasarkan laporan dari TNI Angkatan Laut, jumlah pengungsi yang akan datang itu 1.609 orang dan di antara penumpang terdapat sembilan orang sakit dan dua orang melahirkan di atas kapal.
Armada yang akan disiapkan mengangkut para pengungsi yang tiba di Pelabuhan Makassar 30 bus dari berbagai instansi terkait dan akan diangkut menuju tempat penampungan di Asrama Haji Sudiang Makassar.
"Begitu mereka datang di Makassar, mereka langsung diarahkan untuk naik ke atas mobil bus yang sudah disiapkan. Jumlahnya ada 30 bus yang `standby` (siaga) dan langsung dibawa ke asrama haji," terangnya.
Pengungsi juga akan disiapkan makanan dan minuman begitu mereka turun dari KRI Makassar.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar juga telah menyiapkan alat fisioterapi delapan unit untuk digunakan para pengungsi.?
Dalam rapat koordinasi itu, hadir antara lain perwakilan jajaran Polda Sulsel, Kepala Syahbandar Pelabuhan Makassar Victor Vikki Subroto, Kepala Otoritas Pelabuhan Makassar Rahmatullah, Asisten III Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulsel Ruslan Abu, Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Aris Bachtiar.
Baca juga: Presiden: Distribusi logistik korban bencana perlu perbaikan
Baca juga: TNI prioritaskan penjagaan SPBU beroperasi
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018
Tags: