Dahnil: Ratna Sarumpaet pernah temui Djoko Santoso minta bantuan
3 Oktober 2018 22:55 WIB
Koordinator juru bicara badan pemenangan nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberikan keterangan kepada wartawan usai pengambilan nomor urut pasangan capres-cawapres di Gedung KPU RI, Jakarta, Jumat malam (21/9/2018). (ANTARA/Dyah Dwi A)
Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, Ratna Sarumpaet pernah menemui Djoko Santoso sebagai Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, menceritakan dirinya dianiaya orang tidak dikenal.
"Ratna juga secara langsung mendatangi Djoko Santoso, menyatakan dengan penuh keyakinan beliau dianiaya," kata Dahnil di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu malam.
Dalam pertemuan itu menurut Dahnil, Ratna meminta untuk dipertemukan dengan Prabowo dan akhirnya pertemuan tersebut terjadi pada Selasa (2/9).
Dia menceritakan, dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Ratna juga menceritakan bahwa dirinya dianiaya dan meminta bantuan.
"Prabowo dengan semua orang yang dizolimi minta tolong dibantu, itu dibantu. Banyak orang yang datang ke beliau, minta tolong soal ekonomi dan politik, jangan lupa Jokowi dan Ahok minta bantuan politik ke beliau," ujarnya.
Dahnil mengatakan Prabowo tidak pernah berprasangka buruk kepada orang-orang yang meminta bantuan dan saat itu Ratna merupakan anggota Juru kampanye nasional sehingga pihaknya membantu.
Selain itu menurut dia, BPN Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan atas pernyataan bohong yang diungkapkan Ratna karena sudah berbohong terhadap Prabowo, Sandiaga Uno, Amien Rais dan semua anggota BPN Prabowo-Sandiaga.
"Jadi bukan cuma kami kebobolan tetapi karena posisi beliau juga sebagai jurkamnas. Tentu elit di BPN terbuka dengan siapapun, jadi memang dia aktif temui Prabowo dan Djoko Santoso," katanya.
Selain itu Dahnil mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian yang cepat mengungkap kebohongan Ratna dan berharap kasus lain cepat diungkap karena masih banyak hoaks yang diproduksi pihak lain.
"Ratna juga secara langsung mendatangi Djoko Santoso, menyatakan dengan penuh keyakinan beliau dianiaya," kata Dahnil di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu malam.
Dalam pertemuan itu menurut Dahnil, Ratna meminta untuk dipertemukan dengan Prabowo dan akhirnya pertemuan tersebut terjadi pada Selasa (2/9).
Dia menceritakan, dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Ratna juga menceritakan bahwa dirinya dianiaya dan meminta bantuan.
"Prabowo dengan semua orang yang dizolimi minta tolong dibantu, itu dibantu. Banyak orang yang datang ke beliau, minta tolong soal ekonomi dan politik, jangan lupa Jokowi dan Ahok minta bantuan politik ke beliau," ujarnya.
Dahnil mengatakan Prabowo tidak pernah berprasangka buruk kepada orang-orang yang meminta bantuan dan saat itu Ratna merupakan anggota Juru kampanye nasional sehingga pihaknya membantu.
Selain itu menurut dia, BPN Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan atas pernyataan bohong yang diungkapkan Ratna karena sudah berbohong terhadap Prabowo, Sandiaga Uno, Amien Rais dan semua anggota BPN Prabowo-Sandiaga.
"Jadi bukan cuma kami kebobolan tetapi karena posisi beliau juga sebagai jurkamnas. Tentu elit di BPN terbuka dengan siapapun, jadi memang dia aktif temui Prabowo dan Djoko Santoso," katanya.
Selain itu Dahnil mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian yang cepat mengungkap kebohongan Ratna dan berharap kasus lain cepat diungkap karena masih banyak hoaks yang diproduksi pihak lain.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: