Jakarta (ANTARA News) - BPJS Ketenagakerjaan menjamin, melindungi dan mengobati semua atlet Asian Games ke XVIII, yang mengalami kecelakaan saat berlatih dan bertanding seperti yang dialami All Luthvy Jhonata, atlet base ball yang masih menjalani perawatan di RS Medistra, Jakarta.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif menjenguk Luthvy setelah dioperasi ligament lutut kirinya di RS Medistra Jakarta, Rabu.

Luthvy mengalami cidera saat bertanding di ajang Asian Games ke XVIII yang berlangsung di Jakarta dan Palembang dan mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BPJS Ketenagakerjaan berupa penanggungan biaya perawatan sampai sembuh sesuai indikasi medis.

"Kami memberi pengobatan terbaik sesuai dengan komitmen dan memudahkan peserta mendapatkan hak-nya atas manfaat BPJS Ketenagakerjaan terutama kasus kecelakaan kerja yang membutuhkan penanganan cepat untuk meminimalisir risiko," ujar Krishna

Peserta cukup datang dan menunjukkan kartu BPJS Ketenagakerjaan pada rumah sakit yang berkerja sama yang kami sebut Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) tanpa mengeluarkan biaya. Saat ini terdapat 8001 PLKK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada saat perawatan dan pengobatan, peserta juga akan didampingi oleh petugas khusus dari BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu pada saat peserta memasuki tahapan rehabilitasi untuk penyembuhan atas trauma yang di derita.

Selain PLKK, BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan layanan call center 24 Jam di nomor 1500910, Website di bpjsketenagakerjaan.go.id yang didalamnya menyediakan segala kebutuhan infomasi peserta baik untuk pendaftaran maupun untuk layanan klaim melalui Electronic Klaim dan layanan pengecekan saldo online melalui BPJSTKU yang dapat diunduh melalui telepon pintar dengan basis android.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif (kiri) dan Dr. Nicolaas C Budhiparama, Jr., Head of Department of Orthopaedic Surgery RS Medistra memberi keterangan pers di Jakarta, Rabu (3/10/2018). Sebanyak 52 atlet Asian Games 2018 masih dirawat akibat cidera di sejumlah rumah sakit di Indonesia. (Foto: ANTARA News, Erafzon SAS)



Ketua Tim Medis Tim Indonesia di Asian Games 2018, dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp. KO. mengapresiasi layanan yang diterima atletnya.

"Kami sangat terbantu dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sseluruh atlet yang cidera ditangani dengan baik dan mendapatkan pelayanan yang prima," ujarnya.

Proses administrasi dengan pihak rumah sakit pun, dinilai gampang dan mereka terus mendampingi atlet dalam masa perawatan, dan atlet akan dibiayai pengobatannya hingga sembuh dan dapat beraktivitas kembali.

Terdapat 52 atlet Asian Games 2018 yang cidera saat latihan dan bertanding dan 10 diantaranya perlu dioperasi dan sisanya dalam tahap observassi dan pemulihan. Andi menyarankan agar semua atlet pada posisi tertentu, misalnya atlet nasional wajib jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, baik saat bertanding maupun tidak.

Hal itu dibenarkan Dr. Nicolaas C Budhiparama, Jr., Head of Department of Orthopaedic Surgery RS Medistra, yang juga mantan atlet. "Tujuan akhir perawatan atlet cidera adalah, kapan dia bisa bermain lagi. Jadi bukan sekadar sembuh," ucapnya.

Luthvy, kata dr Nadya dari RS Medistra, akan sembuh dan bisa bermain kembali enam bulan kemudian. "Kami perkirakan dia bisa pulih dan bermain lagi enam bulan sejak dioperasi," ujarnya.***4***


Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan akan santuni peserta korban Palu

Baca juga: BPJS-TK: Atlet Asian Games masih jadi peserta