Menhub inginkan alat deteksi dini bencana yang lebih canggih
3 Oktober 2018 18:18 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan informasi terbaru terkait akses transportaasi pascatsunami Palu di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (3/10/2018) (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan membahas pengadaan alat deteksi dini untuk bencana yang lebih canggih untuk menghindari dampak yang lebih buruk.
Budi saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait pengadaan alat tersebut.
“Kita akan mendiskusikan alat-alat yang melekat dengan BMKG yang terkoneksi dengan pelabuhan dan bandara, harapannya ada lat-alat yang lebih canggih,” katanya.
Bila perlu, lanjut dia, Kemenhub berinvestasi alat-alat tersebut berkolaborasi dengan BMKG.
“Kami berkoordinasi dengan BMKG, Kementerian ESDM agar sistem itu bekerja lebih efektif dan canggih,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta BMKG untuk memperbarui sistem deteksi dini bencana untuk meminimalisasi dampak buruk.
“Tadi kita sepakati bahwa alat-alat dari BMKG harus diperbarui dan kita ingatkan masyarakat, tolong jangan buoy2 itu dicuri,” katanya.
Luhut mengatakan berkaca dari tsunami Aceh bahwa sistem deteksi dini bencana tidak berjalan dengan baik.
“Jadi banyak itu di Aceh maupun di Palu sehingga ‘early warning’ itu jadi bisa terlambat sampainya. Perlu diberitahu bahwa dampak dari pencurian itu buoy itu besar. Banyak korban yang tambah gara-gara itu,” katanya.
Baca juga: Menhub targetkan perbaikan Bandara Palu tiga minggu
Budi saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait pengadaan alat tersebut.
“Kita akan mendiskusikan alat-alat yang melekat dengan BMKG yang terkoneksi dengan pelabuhan dan bandara, harapannya ada lat-alat yang lebih canggih,” katanya.
Bila perlu, lanjut dia, Kemenhub berinvestasi alat-alat tersebut berkolaborasi dengan BMKG.
“Kami berkoordinasi dengan BMKG, Kementerian ESDM agar sistem itu bekerja lebih efektif dan canggih,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta BMKG untuk memperbarui sistem deteksi dini bencana untuk meminimalisasi dampak buruk.
“Tadi kita sepakati bahwa alat-alat dari BMKG harus diperbarui dan kita ingatkan masyarakat, tolong jangan buoy2 itu dicuri,” katanya.
Luhut mengatakan berkaca dari tsunami Aceh bahwa sistem deteksi dini bencana tidak berjalan dengan baik.
“Jadi banyak itu di Aceh maupun di Palu sehingga ‘early warning’ itu jadi bisa terlambat sampainya. Perlu diberitahu bahwa dampak dari pencurian itu buoy itu besar. Banyak korban yang tambah gara-gara itu,” katanya.
Baca juga: Menhub targetkan perbaikan Bandara Palu tiga minggu
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: