Gunung Soputan erupsi empat kali sejak pagi
3 Oktober 2018 13:38 WIB
Letusan stromboli Gunung Soputan terpantau dari Desa Lobu, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Rabu (3/10/2018). Letusan stromboli tersebut disertai leleran lava pijar ke arah Timur Laut, dengan estimasi jarak luncur 2500 m serta kolom letusan setinggi 2000-3000 m dari puncak. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/aww.
Manado, Sulawesi Utara (ANTARA News) - Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara sudah empat kali erupsi sejak Rabu pagi menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Soputan di Silian, Asep Saifullah.
Dia mengatakan letusan pertama pukul 08.47 Wita disusul letusan kedua pukul 10.44 Wita, letusan ketiga pukul 11.12 Wita dan letusan keempat pukul 11.52 Wita. Gempa letusan terjadi empat kali dengan amplitudo 37-39 milimeter selama 120-755 detik, dan guguran terjadi 25 kali dengan amplitudo 20-38 milimeter selama 10-205 detik.
Gempa embusan terekam terjadi 57 kali dengan amplitudo 21-38 milimeter selama 10-35 detik, dan gempa vulkanik terdeteksi dua kali dengan amplitudo 33-35 milimeter selama 10-12 detik. Tremor terus-menerus juga terekam dengan amplitudo 2-39 milimeter (dominan 35 milimeter).
Steve SM Rotti, staf Pos Pengamatan Gunung Soputan, mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait aktivitas Gunung Soputan.
PVMBG antara lain menyarankan warga tidak beraktivitas di seluruh area dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Soputan dan area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 kilometer dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari ancaman potensi guguran lava maupun awan panas.
Selanjutnya, warga di sekitar Gunung Soputan dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Warga juga diharapkan mewaspadai aliran lahar pascaerupsi, yang bisa terbawa air sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.
Selama periode pengamatan pukul 06.00-12.00 Wita, asap bertekanan sedang sampai kuat dengan intensitas sedang hingga tebal tampak jelas keluar dari kawah dengan tinggi 2.000 sampai 5.000 meter di atas puncak kawah.
"Hingga saat ini status Gunung Soputan masih Siaga level III," kata Asep.
Baca juga: Gunung Soputan berstatus Siaga
Baca juga: Letusan dan tremor masih meliputi Soputan
Dia mengatakan letusan pertama pukul 08.47 Wita disusul letusan kedua pukul 10.44 Wita, letusan ketiga pukul 11.12 Wita dan letusan keempat pukul 11.52 Wita. Gempa letusan terjadi empat kali dengan amplitudo 37-39 milimeter selama 120-755 detik, dan guguran terjadi 25 kali dengan amplitudo 20-38 milimeter selama 10-205 detik.
Gempa embusan terekam terjadi 57 kali dengan amplitudo 21-38 milimeter selama 10-35 detik, dan gempa vulkanik terdeteksi dua kali dengan amplitudo 33-35 milimeter selama 10-12 detik. Tremor terus-menerus juga terekam dengan amplitudo 2-39 milimeter (dominan 35 milimeter).
Steve SM Rotti, staf Pos Pengamatan Gunung Soputan, mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait aktivitas Gunung Soputan.
PVMBG antara lain menyarankan warga tidak beraktivitas di seluruh area dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Soputan dan area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 kilometer dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari ancaman potensi guguran lava maupun awan panas.
Selanjutnya, warga di sekitar Gunung Soputan dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Warga juga diharapkan mewaspadai aliran lahar pascaerupsi, yang bisa terbawa air sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.
Selama periode pengamatan pukul 06.00-12.00 Wita, asap bertekanan sedang sampai kuat dengan intensitas sedang hingga tebal tampak jelas keluar dari kawah dengan tinggi 2.000 sampai 5.000 meter di atas puncak kawah.
"Hingga saat ini status Gunung Soputan masih Siaga level III," kata Asep.
Baca juga: Gunung Soputan berstatus Siaga
Baca juga: Letusan dan tremor masih meliputi Soputan
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: