Filipina-Kesultanan Ternate jajaki kerja sama ekonomi
3 Oktober 2018 12:59 WIB
Pemandangan Gunung Gamalama terlihat dari kawasan objek wisata Danau Tolire Besar di Ternate, Maluku Utara, (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Ternate, (ANTARA News) - Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina Oscar G. Orcine dan rombongan menghadiri undangan putera mendiang Sultan Ternate, Firman Mudaffar Syah guna membicarakan potensi ekonomi yang ada di Maluku Utara (Malut) dan membangun kerja sama.
"Tujuan saya ke Ternate yang pertama ingin memenuhi undangan sang pangeran Kesultanan Ternate, sekaligus membahas potensi perekonomian serta membangun kerja sama yang baik antara Filipina dan Maluku Utara," kata Konjen Filipina, Oscar G di Ternate, Rabu.
Selain melakukan pertemuan penting bersama pihak kesultanan, Pemda dan juga Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ternate, Konjen beserta rombongan juga mengunjungi Keraton Kesultanan Ternate, Danau Tolire Besar sekaligus menyaksikan atraksi budaya tarian katreji dan atraksi Baramasuwen bambu gila, sebelum ditutup dengan Gala Dinner di pandopo Keraton Kecil.
Menurut Oscar, pihaknya ingin membangun jalur perdagangan melalui kapal Roro yang telah diresmikan pelayarannya oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dan ini sudah dibicarakan Duta Besar Indonesia di Filipina Sinyo Harry Sarondajang dengan Duta Besar Filipina di Indonesia yang ingin membangun kerja sama tersebut.
"Ini terjadi bukan suatu kebetulan, namun sudah direncanakan dan ini untuk kesejahteraan juga melalui kerja sama dua negara dan kami bicarakan bukan hanya kopra saja, tetapi juga hasil bumi lainnya untuk bisa diekspor langsung ke Filipina, termasuk ikan," katanya.
Sementara itu, Firman Mudaffar Syah mengatakan, dipilihnya kopra sebagai komoditas ekspor karena kerja sama ini sudah pernah berjalan beberapa tahun silam.
"Kalau dulu masih melalui Manado sehingga biayanya besar dan ini kita mencoba perpendek jarak itu agar bisa langsung ke Filipina sehingga bukan hanya menguntungkan para pedagang di Ternate tapi juga di Malut," katanya.
Selain kelapa, kata Firman,pihak Konjen juga sangat tertarik dengan rumput laut karena harganya yang tinggi.
"Saya berharap masyarakat pelaku usaha untuk mengambil kesempatan ini, karena bukan hanya menguntungkan bagi mereka tetapi juga bagi pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Nono Sampono tentang potensi ekonomi Maluku Utara
"Tujuan saya ke Ternate yang pertama ingin memenuhi undangan sang pangeran Kesultanan Ternate, sekaligus membahas potensi perekonomian serta membangun kerja sama yang baik antara Filipina dan Maluku Utara," kata Konjen Filipina, Oscar G di Ternate, Rabu.
Selain melakukan pertemuan penting bersama pihak kesultanan, Pemda dan juga Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ternate, Konjen beserta rombongan juga mengunjungi Keraton Kesultanan Ternate, Danau Tolire Besar sekaligus menyaksikan atraksi budaya tarian katreji dan atraksi Baramasuwen bambu gila, sebelum ditutup dengan Gala Dinner di pandopo Keraton Kecil.
Menurut Oscar, pihaknya ingin membangun jalur perdagangan melalui kapal Roro yang telah diresmikan pelayarannya oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu dan ini sudah dibicarakan Duta Besar Indonesia di Filipina Sinyo Harry Sarondajang dengan Duta Besar Filipina di Indonesia yang ingin membangun kerja sama tersebut.
"Ini terjadi bukan suatu kebetulan, namun sudah direncanakan dan ini untuk kesejahteraan juga melalui kerja sama dua negara dan kami bicarakan bukan hanya kopra saja, tetapi juga hasil bumi lainnya untuk bisa diekspor langsung ke Filipina, termasuk ikan," katanya.
Sementara itu, Firman Mudaffar Syah mengatakan, dipilihnya kopra sebagai komoditas ekspor karena kerja sama ini sudah pernah berjalan beberapa tahun silam.
"Kalau dulu masih melalui Manado sehingga biayanya besar dan ini kita mencoba perpendek jarak itu agar bisa langsung ke Filipina sehingga bukan hanya menguntungkan para pedagang di Ternate tapi juga di Malut," katanya.
Selain kelapa, kata Firman,pihak Konjen juga sangat tertarik dengan rumput laut karena harganya yang tinggi.
"Saya berharap masyarakat pelaku usaha untuk mengambil kesempatan ini, karena bukan hanya menguntungkan bagi mereka tetapi juga bagi pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Nono Sampono tentang potensi ekonomi Maluku Utara
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: