Dolar AS menguat dipicu rencana kenaikan defisit di Italia
3 Oktober 2018 05:53 WIB
Petugas kasir menghitung mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa (2/10). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan pada Selasa (2/10) telah menyentuh level Rp15.000 per dolar AS dan ditutup pada level Rp 15.042. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/kye/18)
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS terus bergerak naik terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena pound Inggris dan euro berbalik melemah di tengah ketidakpastian di Eropa menyusul perselisihan tentang defisit anggaran Italia.
Pemerintah Italia telah mengusulkan anggaran 2019 dengan defisit meningkat jadi 2,4 persen dari produk domestik bruto negara itu. Meskipun masih tetap di bawah batas Uni Eropa sebesar tiga persen, tetapi angka itu akan menjadi tiga kali lipat dari target defisit pemerintah sebelumnya.
Meskipun ada desakan dari menteri-menteri keuangan zona euro bagi Roma untuk mempertimbangkan kembali rencana peningkatan defisit, Italia pada Selasa (2/10) mengatakan tidak akan mengubah target defisit 2,4 persen.
Indeks dolar AS, sebut Xinhua, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,22 persen menjadi 95,5108 pada akhir perdagangan.
Dolar AS menguat hampir 0,5 persen terhadap pound Inggris dan sekitar 0,25 persen terhadap euro.
Sementara itu, tidak ada terlalu panas (overheating) di pasar tenaga kerja dan The Fed diperkirakan tetap di jalur saat ini dengan kenaikan suku bunga bertahap, kata Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (2/10).
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1544 dolar AS dari 1,1575 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2978 dolar AS dari 1,3037 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7186 dolar AS dari 0,7226 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,66 yen Jepang, lebih rendah dari 113,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9850 franc Swiss dari 0,9841 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2816 dolar Kanada dari 1,2786 dolar Kanada.
Baca juga: Kurs rupiah tembus Rp15.000 pada Selasa siang
Baca juga: Kesepakatan perdagangan baru Amerika utara dorong dolar sedikit menguat
Pemerintah Italia telah mengusulkan anggaran 2019 dengan defisit meningkat jadi 2,4 persen dari produk domestik bruto negara itu. Meskipun masih tetap di bawah batas Uni Eropa sebesar tiga persen, tetapi angka itu akan menjadi tiga kali lipat dari target defisit pemerintah sebelumnya.
Meskipun ada desakan dari menteri-menteri keuangan zona euro bagi Roma untuk mempertimbangkan kembali rencana peningkatan defisit, Italia pada Selasa (2/10) mengatakan tidak akan mengubah target defisit 2,4 persen.
Indeks dolar AS, sebut Xinhua, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,22 persen menjadi 95,5108 pada akhir perdagangan.
Dolar AS menguat hampir 0,5 persen terhadap pound Inggris dan sekitar 0,25 persen terhadap euro.
Sementara itu, tidak ada terlalu panas (overheating) di pasar tenaga kerja dan The Fed diperkirakan tetap di jalur saat ini dengan kenaikan suku bunga bertahap, kata Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (2/10).
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1544 dolar AS dari 1,1575 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2978 dolar AS dari 1,3037 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7186 dolar AS dari 0,7226 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,66 yen Jepang, lebih rendah dari 113,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9850 franc Swiss dari 0,9841 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2816 dolar Kanada dari 1,2786 dolar Kanada.
Baca juga: Kurs rupiah tembus Rp15.000 pada Selasa siang
Baca juga: Kesepakatan perdagangan baru Amerika utara dorong dolar sedikit menguat
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: