Serangan bunuh diri tewaskan 13 orang di Afghanistan
2 Oktober 2018 23:49 WIB
Seorang prajurit Afghanistan membawa senapan RPG yang dihiasi bunga plastik berjaga saat patroli bersama dengan tentara AS dari Batalyon kedua Infanteri 35 Alpha Co, Satuan Tugas 'Cacti" di lembah Walay, dekat perbatasan Aghanistan-Pakistan, provinsi Kunar, Minggu (2/10). (FOTO ANTARA/REUTERS/Erik De Ca)
Jalalabad (ANTARA News) - Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pawai pemilihan umum di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, pada Selasa, menewaskan sedikit-dikitnya 13 orang dan melukai lebih 30, kata pejabat.
Mereka memperingatkan jumlah korban kemungkinan bertambah.
Kampanye untuk pemilihan anggota parlemen pada 20 Oktober mulai berlangsung pada Jumat dan pejabat keamanan memperingatkan akan bahaya dari serangan militan selama kampanye.
Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi itu, mengatakan sedikit-dikitnya 13 mayat dibawa ke rumah sakit, tetapi beberapa orang lain mengatakan jumlah korban lebih tinggi, demikian Reueters melaporkan.
"Para tetua sedang berbicara di pertemuan itu ketika tiba-tiba terjadi ledakan keras," kata Sayed Humayoun, yang menghadiri pertemuan di distrik Kama, di luar Jalalabad, ibu kota provinsi itu.
"Saya jatuh pingsan tetapi ketika saya membuka mata, sudah ada mayat bergelimpangan di sekitar tempat ledakan," kata dia, dengan menambahkan bahwa dia melihat sejumlah mayat dan orang cedera di tanah.
Baca juga: Pakistan Cemas Atas Serangan Lintas Perbatasan dari Afghanistan
Sekitar 250 orang menghadiri pawai itu, kata Sohrab Qaderi, anggota dewan provinsi, yang menambahkan bahwa sedikit-dikitnya 30 orang meninggal dan puluhan lagi cedera.
Hingga sejauh ini, belum ada pihak mengaku bertanggung jawab. Kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan pada tahun ini, yang menewaskan sejumlah orang di Naharhar, di perbatasan dengan Pakistan.
Editor: Boyke Soekapdjo
Mereka memperingatkan jumlah korban kemungkinan bertambah.
Kampanye untuk pemilihan anggota parlemen pada 20 Oktober mulai berlangsung pada Jumat dan pejabat keamanan memperingatkan akan bahaya dari serangan militan selama kampanye.
Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi itu, mengatakan sedikit-dikitnya 13 mayat dibawa ke rumah sakit, tetapi beberapa orang lain mengatakan jumlah korban lebih tinggi, demikian Reueters melaporkan.
"Para tetua sedang berbicara di pertemuan itu ketika tiba-tiba terjadi ledakan keras," kata Sayed Humayoun, yang menghadiri pertemuan di distrik Kama, di luar Jalalabad, ibu kota provinsi itu.
"Saya jatuh pingsan tetapi ketika saya membuka mata, sudah ada mayat bergelimpangan di sekitar tempat ledakan," kata dia, dengan menambahkan bahwa dia melihat sejumlah mayat dan orang cedera di tanah.
Baca juga: Pakistan Cemas Atas Serangan Lintas Perbatasan dari Afghanistan
Sekitar 250 orang menghadiri pawai itu, kata Sohrab Qaderi, anggota dewan provinsi, yang menambahkan bahwa sedikit-dikitnya 30 orang meninggal dan puluhan lagi cedera.
Hingga sejauh ini, belum ada pihak mengaku bertanggung jawab. Kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan pada tahun ini, yang menewaskan sejumlah orang di Naharhar, di perbatasan dengan Pakistan.
Editor: Boyke Soekapdjo
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018
Tags: