Jakarta (ANTARA News) - Pesepak bola wanita Indonesia, Zahra Musdhalifah, mengungkapkan tengah mempersiapkan diri untuk proses uji coba di sebuah klub di Eropa.
Merantau di Eropa menjadi satu-satunya pilihan bagi Zahra untuk menempuh jalur sebagai pesepak bola wanita profesional, mengingat di Indonesia kesempatan itu tidak tersedia.
"Ada rencana kepingin apply trial Desember nanti di Eropa," kata Zahra di sela-sela konferensi pers kejuaraan sepak bola wanita AIA Championship for Women di Jakarta, Selasa.
Kendati mengungkapkan rencananya untuk mengikuti trial di salah satu klub Eropa, Zahra masih enggan menyebutkan secara spesifik negara yang ditujunya.
Sepak bola wanita di Eropa cukup berkembang dan terdapat liga yang berjalan rutin di sejumlah negara, seperti Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, Prancis dan Belanda.
Bahkan UEFA juga menyelenggarakan Liga Champions Wanita sejak 2001-2002, meski awalnya dinamakan Piala Wanita UEFA sebelum kemudian berganti nama sejak 2009-2010.
Olympique Lyon menjadi tim tersukses di Liga Champions Wanita, dengan raihan lima gelar, termasuk tiga trofi beruntun dalam tiga musim terakhir.
Baca juga: Zahra Musdhalifah berharap Indonesia punya kompetisi rutin sepak bola wanita
Guna mempersiapkan diri, selain memiliki pelatih pribadi, Zahra juga kerap mengikuti latihan tim-tim akademi putra untuk mengembangkan kemampuannya.
"Semoga tercapai, karena memang kalau di Indonesia masih bertahan dan tidak dibawa ke negara yang ada kompetisi rutin bisa mati bakatnya," kata Zahra.
"Seperti teman saya itu ada yang bagus banget, tapi karena tidak ada liga ya dia akhirnya tidak terpakai, sayang banget," ujarnya menambahkan, tanpa mau mengungkapkan siapa teman yang dimaksud.
Baca juga: AIA gelar kejuaraan sepak bola wanita
Zahra persiapkan diri uji coba klub Eropa
2 Oktober 2018 19:27 WIB
Pesepak bola wanita Indonesia, Zahra Musdhalifah, selepas konferensi pers kejuaraan sepak bola wanita AIA Championship for Women di Jakarta, Selasa (2/10/2018). (ANTARA/Gilang Galiartha)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: