Mercy Malaysia kirim tim medis ke Palu
2 Oktober 2018 15:32 WIB
Sebuah kursi berada diantara bangunan yang ambruk dampak gempa dan tsunami di kawasan Pantai Taipa, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). Akibat tsunami di wilayah itu menyebakan bangunan rata dengan tanah serta kapal terdampar hingga ke daratan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mercy Malaysia mengirimkan tim kesehatan darurat atau Emergency Medical Team (EMT) ke lokasi bencana tsunami dan gempa di Kota Palu dan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
"Enam orang anggota EMT adalah Dr Jasmine Avalani, Dr Jefri Irwan Harris Gunawan, dua orang perawat Zaleha Ahmad dan Nur Hasanah, bagian logistik Mohamed Noor Suleiman dan relawan Sockalingam Thanimalay," ujar Presiden Mercy Malaysia, Datuk Dr Ahmad Faisal di Kuala Lumpur, Selasa.
Faisal menyatakan pengaturan perjalanan untuk memobilisasi EMT masih bermasalah karena Bandara Palu ditutup untuk penerbangan komersial sampai pemberitahuan lebih lanjut dan wilayah tersebut hanya dapat diakses melalui transportasi darat dari bandara terdekat yang mungkin adalah Mamuju, Sulawesi Barat.
"Akses yang mungkin ke Palu dari Kuala Lumpur adalah mengambil penerbangan ke Jakarta ke Makassar lalu kemudian ke Mamuju," katanya.
Ahmad Faisal mengatakan mitra dari Indonesia yakni Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) telah menyiapkan akses untuk pemberangkatan tim pertama pada Selasa (2/10).
"Makanan dan tempat tinggal paling banyak dibutuhkan. Dukungan mental dan psikologi merupakan faktor penting untuk pemulihan korban hingga sepuluh bulan ke depan," katanya.
Ahmad Faisal mengatakan pihaknya membuka donasi kepada warga Malaysia yang peduli agar dapat menyediakan bantuan segera untuk pengadaan air minum, tempat tinggal dan makanan.
Sementara itu Malaysia juga akan mengirimkan Malaysia Disaster Assistance and Rescue team (SMART) dan menyediakan bantuan sekitar Rp1,7 miliar untuk membantu penanganan gempa dan tsunami di Palu serta Donggala.
"Enam orang anggota EMT adalah Dr Jasmine Avalani, Dr Jefri Irwan Harris Gunawan, dua orang perawat Zaleha Ahmad dan Nur Hasanah, bagian logistik Mohamed Noor Suleiman dan relawan Sockalingam Thanimalay," ujar Presiden Mercy Malaysia, Datuk Dr Ahmad Faisal di Kuala Lumpur, Selasa.
Faisal menyatakan pengaturan perjalanan untuk memobilisasi EMT masih bermasalah karena Bandara Palu ditutup untuk penerbangan komersial sampai pemberitahuan lebih lanjut dan wilayah tersebut hanya dapat diakses melalui transportasi darat dari bandara terdekat yang mungkin adalah Mamuju, Sulawesi Barat.
"Akses yang mungkin ke Palu dari Kuala Lumpur adalah mengambil penerbangan ke Jakarta ke Makassar lalu kemudian ke Mamuju," katanya.
Ahmad Faisal mengatakan mitra dari Indonesia yakni Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) telah menyiapkan akses untuk pemberangkatan tim pertama pada Selasa (2/10).
"Makanan dan tempat tinggal paling banyak dibutuhkan. Dukungan mental dan psikologi merupakan faktor penting untuk pemulihan korban hingga sepuluh bulan ke depan," katanya.
Ahmad Faisal mengatakan pihaknya membuka donasi kepada warga Malaysia yang peduli agar dapat menyediakan bantuan segera untuk pengadaan air minum, tempat tinggal dan makanan.
Sementara itu Malaysia juga akan mengirimkan Malaysia Disaster Assistance and Rescue team (SMART) dan menyediakan bantuan sekitar Rp1,7 miliar untuk membantu penanganan gempa dan tsunami di Palu serta Donggala.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: