Tiga BUMN ditunjuk jadi koordinator bantuan Sulteng
1 Oktober 2018 23:16 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) mengunjungi pusat pembangkit listrik kota Palu yang rusak akibat gempa, Senin (1/10/2018). Menteri BUMN akan mengerahkan kapal pembangkit marine vessel power plant (MVPP) berkapasitas 125 MW untuk memulihkan pasokan listrik pascabencana. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk tiga perusahaan negara menjadi koordinator bantuan BUMN bagi daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Saat bertolak ke Palu pada Senin untuk mengantarkan bantuan dan meninjau langsung sinergi BUMN dalam pemulihan stabilitas daerah, Rini mengemukakan penunjukan Pertamina sebagai koordinator bantuan di Palu dan sekitarnya; Pelindo IV sebagai koordinator di Donggala dan BNI sebagai koordinator di Parigi Moutong dan sekitarnya.
"Bantuan dari para BUMN masih akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkordinasi dengan para BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," kata Rini dalam siaran pers kementerian, Senin.
Rini berangkat ke Palu via Balikpapan, kemudian melanjutkan perjalanan bersama rombongan dengan pesawat ATR Pelita Air milik PT Pertamina (Persero).
Bersamaan dengan itu, diberangkatkan pula pesawat ATR milik Pupuk Indonesia Grup untuk mengangkut bantuan logistik seperti bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari sejumlah BUMN.
Ia mengatakan penyaluran bantuan tanggap darurat dari BUMN masih berjalan, termasuk pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik oleh PT PLN (Persero).
Pertamina telah menjalankan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan BBM, elpiji, dan avtur ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan disalurkan melalui TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare.
Pertamina mengutamakan pasokan BBM untuk PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga ke TNI dan Polri untuk mendukung operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga terus berupaya optimal mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Hingga saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali Gardu Induk Pamona dan Poso yang memasok pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu serta berhasil memperbaiki tiga PLTD Silae yang masing-masing berkapasitas 1,3 MW. Ketiganya ditargetkan paling lambat malam nanti sudah bisa menyala dan memasok listrik warga.
Di Palu, Rini juga mengecek upaya-upaya perbaikan yang tengah dilakukan oleh PLN di Gardu Induk PLN Talise di Jalan Soekarno Hatta, Palu.
"Kami mengapresiasi kinerja PLN yang cepat tanggap dalam perbaikan infrastruktur kelistrikan, saya baru saja menyaksikan bagaimana rekan-rekan PLN bekerja keras untuk menghadirkan kembali listrik ditengah warga. Untuk siang ini saya dengar bahwa listrik dari desa Siboang sampai dengan Tambu sudah 85 persen menyala yang disuplai dari PLTD Sabang," ungkap Rini.
Selain itu, Rini turut meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalan RE Martadinata Palu dan SPBU Trio Celebes, Palu, untuk memastikan pasokan BBM lancar.
"BBM jenis solar tambahan sudah sampai sekitar 4.000 liter tadi pagi, selanjutnya Pertalite sebanyak 4.000 liter, dan pasokannya akan ditambah setiap hari," ujarnya.
Rini meminta Pertamina mengoptimalkan pelayanan "jemput bola" dengan menggunakan mobile dispenser dan ditargetkan pada Selasa (2/10) sudah tersedia minimal dua unit mobile dispenser.
Bantuan tanggap darurat dari para BUMN pun masih terus mengalir, antara lain berupa tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi.
Sementara Perum Bulog pun telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap disalurkan minimal 200 ton per provinsi dan 100 ton per kota/kabupaten, serta bantuan bahan pokok melalui program BULOG PEDULI senilai lebih dari Rp250 juta.
Untuk memudahkan distribusi bantuan dan evakuasi, Pelindo IV juga telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung untuk kemudian dikirimkan ke Pelabuhan Pantoloan.
Pelni pun mengerahkan KM Lambelu, KM Labobar, KM Binaiya, KM Egon, KM Dobonsolo dan KM Lognus 1 untuk melayani penyaluran bantuan bahan pokok, relawan dan tenaga medis ke Pelabuhan Pantoloan, juga untuk evakuasi masyarakat keluar dari Palu. KM Lambelu sudah bertolak dari Palu membawa 294 pengungsi dengan tujuan akhir Makassar pada pukul 19.30 WITA.
Sementara ASDP Indonesia Ferry mengerahkan kapal motor penyebrangan (KMP) Julung-Julung dari pelabuhan Toli-Toli ke Pelabuhan Taipa Palu untuk mengangkut bantuan berupa pakaian, selimut, tandon air dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Pastikan listrik kembali normal, Menteri BUMN kunjungi Palu
Baca juga: Menteri BUMN sebut kapal pembangkit di Kupang akan dikerahkan ke Palu
Saat bertolak ke Palu pada Senin untuk mengantarkan bantuan dan meninjau langsung sinergi BUMN dalam pemulihan stabilitas daerah, Rini mengemukakan penunjukan Pertamina sebagai koordinator bantuan di Palu dan sekitarnya; Pelindo IV sebagai koordinator di Donggala dan BNI sebagai koordinator di Parigi Moutong dan sekitarnya.
"Bantuan dari para BUMN masih akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkordinasi dengan para BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," kata Rini dalam siaran pers kementerian, Senin.
Rini berangkat ke Palu via Balikpapan, kemudian melanjutkan perjalanan bersama rombongan dengan pesawat ATR Pelita Air milik PT Pertamina (Persero).
Bersamaan dengan itu, diberangkatkan pula pesawat ATR milik Pupuk Indonesia Grup untuk mengangkut bantuan logistik seperti bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari sejumlah BUMN.
Ia mengatakan penyaluran bantuan tanggap darurat dari BUMN masih berjalan, termasuk pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik oleh PT PLN (Persero).
Pertamina telah menjalankan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan BBM, elpiji, dan avtur ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan disalurkan melalui TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare.
Pertamina mengutamakan pasokan BBM untuk PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga ke TNI dan Polri untuk mendukung operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga terus berupaya optimal mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Hingga saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali Gardu Induk Pamona dan Poso yang memasok pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu serta berhasil memperbaiki tiga PLTD Silae yang masing-masing berkapasitas 1,3 MW. Ketiganya ditargetkan paling lambat malam nanti sudah bisa menyala dan memasok listrik warga.
Di Palu, Rini juga mengecek upaya-upaya perbaikan yang tengah dilakukan oleh PLN di Gardu Induk PLN Talise di Jalan Soekarno Hatta, Palu.
"Kami mengapresiasi kinerja PLN yang cepat tanggap dalam perbaikan infrastruktur kelistrikan, saya baru saja menyaksikan bagaimana rekan-rekan PLN bekerja keras untuk menghadirkan kembali listrik ditengah warga. Untuk siang ini saya dengar bahwa listrik dari desa Siboang sampai dengan Tambu sudah 85 persen menyala yang disuplai dari PLTD Sabang," ungkap Rini.
Selain itu, Rini turut meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalan RE Martadinata Palu dan SPBU Trio Celebes, Palu, untuk memastikan pasokan BBM lancar.
"BBM jenis solar tambahan sudah sampai sekitar 4.000 liter tadi pagi, selanjutnya Pertalite sebanyak 4.000 liter, dan pasokannya akan ditambah setiap hari," ujarnya.
Rini meminta Pertamina mengoptimalkan pelayanan "jemput bola" dengan menggunakan mobile dispenser dan ditargetkan pada Selasa (2/10) sudah tersedia minimal dua unit mobile dispenser.
Bantuan tanggap darurat dari para BUMN pun masih terus mengalir, antara lain berupa tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi.
Sementara Perum Bulog pun telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap disalurkan minimal 200 ton per provinsi dan 100 ton per kota/kabupaten, serta bantuan bahan pokok melalui program BULOG PEDULI senilai lebih dari Rp250 juta.
Untuk memudahkan distribusi bantuan dan evakuasi, Pelindo IV juga telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung untuk kemudian dikirimkan ke Pelabuhan Pantoloan.
Pelni pun mengerahkan KM Lambelu, KM Labobar, KM Binaiya, KM Egon, KM Dobonsolo dan KM Lognus 1 untuk melayani penyaluran bantuan bahan pokok, relawan dan tenaga medis ke Pelabuhan Pantoloan, juga untuk evakuasi masyarakat keluar dari Palu. KM Lambelu sudah bertolak dari Palu membawa 294 pengungsi dengan tujuan akhir Makassar pada pukul 19.30 WITA.
Sementara ASDP Indonesia Ferry mengerahkan kapal motor penyebrangan (KMP) Julung-Julung dari pelabuhan Toli-Toli ke Pelabuhan Taipa Palu untuk mengangkut bantuan berupa pakaian, selimut, tandon air dan kebutuhan lainnya.
Baca juga: Pastikan listrik kembali normal, Menteri BUMN kunjungi Palu
Baca juga: Menteri BUMN sebut kapal pembangkit di Kupang akan dikerahkan ke Palu
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: