Surabaya (ANTARA News) - Kapal Rumah Sakit Ksatria Airlangga (RSTKA) bertolak menuju Donggala, Sulawesi Tengah dari Makassar, Sulawesi Selatan, Senin setelah memutuskan mengalihkan bakti sosial dari Maluku Barat Daya ke daerah yang tengah dilanda bencana itu.

"Kami anggap Palu dan Donggala lebih membutuhkan bantuan sehingga kami putuskan untuk putar haluan menuju Donggala," kata Direktur RSTKA dr Agus Harianto melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Senin.

Menurut rencana, RSTKA seharusnya mengadakan misi kemanusiaan dengan memberikan pelayanan dokter spesialis pada masyarakat yang tinggal di kawasan pulau-pulau perbatasan di kawasan Indonesia Indonesia Timur. Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tanggal 19 September lalu dan rencanannya akan berakhir 3 November 2018.

Pulau yang akan dijadikan lokasi kegiatan sosial meliputi Pulau Nusa Penida, Alor, Lirang, Wetar, Kisar, Leti, Moa, Lakor, Luang Barat, Luang Timur, Sermata, Babar, Banda, dan terakhir Wakatobi. Adapun yang telah dilakukan bakti sosial adalahNusa Penida dan Alor.

"Rencana itu berubah seketika mengingat adanya bencana yang terjadi di Palu dan Donggala. Kami memutuskan untuk putar haluan menuju Donggala mengingat di sana ada bencana yang lebih membutuhkan penanganan cepat," katanya.

Baca juga: Sivitas Unair kirim bantuan ke Palu-Donggala

Sementara itu Ketua Yayasan Ksatria Medika Airlangga Dr Christriyogo Sumartono mengatakan ada 10 relawan RSTKA yang dari Minggu (30/9) sudah tiba di Makassar dan menuju Palu menggunakan pesawat Hercules.

"Kapal singgah di pelabuhan Makassar untuk mencari bahan bakar kapal, barang bantuan medis dan non-medis, seperti tenda, obat-obatan, kateter, kain pembalut (perban), dan keperluan lain terkait penanganan korban," katanya.

Baca juga: Evakuasi korban jadi prioritas penanganan bencana Palu