Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengklaim konsistensi permainan atlet-atletnya telah lebih baik sejak 2017 dengan jumlah koleksi gelar yang telah dicapai hingga September 2018.

"Pada 2017, kami telah mengoleksi 38 gelar juara hingga akhir tahun. Sejak awal 2018 hingga Asian Games, kami sudah mendapatkan total 38 gelar dengan sisa tiga bulan terakhir," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti selepas jumpa pers Superliga Junior di Jakarta, Senin.

Susy berharap peningkatan konsistensi gelar terus muncul pada semua sektor. "Sebelumnya, mungkin kita hanya mengandalkan ganda campuran, lalu ganda putra, sekarang mulai tunggal putra," ujarnya.

Pada sektor tunggal putri, Susy mengatakan, telah lahir juara dunia junior sehingga butuh waktu juara pada tingkatan senior dalam kejuaraan-kejuaraan internasional.

"Kami menargetkan satu gelar di Denmark karena persaingan sangat ketat. Kami mencari aman maka dengan satu target gelar," kata Susy tentang target gelar juara dari Indonesia pada turnamen Denmark Terbuka 2018.

PBSI, lanjut Susy, akan tetap realistis dalam menetapkan target juara dalam setiap turnamen internasional. "Jika Indonesia Terbuka, kami berani dua gelar karena kami berada di kandang sendiri dan lawan-lawan yang hadir tidak banyak," katanya.

Namun, PBSI sebagaimana negara-negara lain juga tidak berani menetapkan tiga gelar dalam turnamen puncak premier of premier sebagai turnamen penutup seri.

"Momentum Asian Games membawa satu perubahan yang sangat besar tidak hanya semangat melainkan juga kepercayaan semua atlet, khususnya pemain muda," katanya.