Wapres: Narapidana di Palu dan Donggala tetap dicari
1 Oktober 2018 12:20 WIB
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami saat konferensi pers terkait kaburnya narapidana akibat gempa 7,4 skala righter dan tsunami di Palu dan Donggala yang terjadi pada Jumat (28/9) di Jakarta, Senin (1/10/2018). (Joko Susilo)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan narapidana yang melarikan dari rumah tahanan saat gempa bumi terjadi di Donggala tetap akan dicari dan dibina.
"Itu sama seperti yang terjadi di Aceh dulu (2004) saat tsunami; karena penjaranya juga kena, dan kabur maka mereka lari. Tapi tentu tetap dicari nanti pada waktunya," kata Wapres Jusuf Kalla usai menghadiri HUT DPD RI di Parlemen Senayan Jakarta, Senin.
Lebih dari 560 warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Palu melarikan diri dari lapas karena bangunan tersebut roboh akibat gempa bumi yang terjadi Jumat (28/9).
Kepala Lapas Palu Adhi Yan Ricoh mengatakan petugasnya tidak mampu mencegah ratusan narapidana tersebut, karena kondisi saat itu para petugas juga berusaha menyelamatkan diri agar tidak tertimpa bangunan.
"Apalagi petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri," kata Adhi.
Kejadian serupa juga terjadi di lapas kelas II B di Kabupaten Donggala, yang dihuni 342 warga binaan.
Sebelum melarikan diri, para narapidana dan warga binaan di penjara Donggala membakar bangunan penjara karena memaksa ingin bertemu dengan keluarga mereka yang terdampak gempa bumi dan tsunami.
"Itu sama seperti yang terjadi di Aceh dulu (2004) saat tsunami; karena penjaranya juga kena, dan kabur maka mereka lari. Tapi tentu tetap dicari nanti pada waktunya," kata Wapres Jusuf Kalla usai menghadiri HUT DPD RI di Parlemen Senayan Jakarta, Senin.
Lebih dari 560 warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Palu melarikan diri dari lapas karena bangunan tersebut roboh akibat gempa bumi yang terjadi Jumat (28/9).
Kepala Lapas Palu Adhi Yan Ricoh mengatakan petugasnya tidak mampu mencegah ratusan narapidana tersebut, karena kondisi saat itu para petugas juga berusaha menyelamatkan diri agar tidak tertimpa bangunan.
"Apalagi petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri," kata Adhi.
Kejadian serupa juga terjadi di lapas kelas II B di Kabupaten Donggala, yang dihuni 342 warga binaan.
Sebelum melarikan diri, para narapidana dan warga binaan di penjara Donggala membakar bangunan penjara karena memaksa ingin bertemu dengan keluarga mereka yang terdampak gempa bumi dan tsunami.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: