Pihak kedutaan telah berhasil menghubungi dua warga Malaysia yang sebelumnya berada di Palu, demikian pernyataan yang diunggah melalui akun Twitter Kedubes Malaysia @MYEmbJKT.
Keduanya dilaporkan dalam kondisi sehat, demikian pernyataan tersebut yang diakses dari Jakarta, Senin.
Seorang diantaranya telah dibantu proses kepulangan ke Malaysia, sementara satu orang lainnya telah dibawa keluar dari wilayah terdampak gempa bumi.
Kedubes Malaysia akan terus menyediakan layanan kekonsuleran untuk mereka berdua, dan meminta warga Malaysia yang lain segera melapor ke pihak kedutaan jika ada keluarga atau kerabat yang terdampak gempa bumi.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail mengungkapkan kesedihannya saat mendengar bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi, yang mengakibatkan ratusan orang menjadi korban.
"Malaysia akan membantu sedaya kami untuk meringankan penderitaan saudara kita di sana. Terus kuat Indonesia," tulis Wan Azizah dalam cuitan yang diunggahnya di akun @drwanazizah, Sabtu (29/8).
Saya cukup bersedih mendengar khabar jumlah kematian bencana tsunami dan gempa bumi di Sulawesi menghampiri 400 mangsa. Malaysia akan membantu sedaya kami untuk meringankan penderitaan saudara kita di sana. Terus kuat Indonesia @jokowi
— Dr Wan Azizah Ismail (@drwanazizah) September 29, 2018
Sebelumnya dilaporkan seorang warga Malaysia termasuk dalam daftar lima warga negara asing (WNA) yang belum diketahui kondisinya, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB melaporkan sebanyak 71 warga negara asing (WNA) diketahui berada di Palu pada saat terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 SR pada Jumat (28/9).
Sebagian WNA tersebut telah dievakuasi ke Jakarta, sementara puluhan lainnya telah diketahui keberadaannya dan dalam kondisi aman di Palu. *
Baca juga: 71 warga negara asing berada di Palu saat gempa dan tsunami
Baca juga: Warga Korea dilaporkan hilang pascabencana di Palu