Metropolitan
Ribuan prajurit TNI-Polri ikuti Tablig Akbar
30 September 2018 19:43 WIB
Ribuan personil TNI-Polri mengikuti tabligh akbar dalam rangka HUT ke-73 TNI dan doa bersama untuk Pahlawan Revolusi, di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018). (Syaiful Hakim)
Jakarta (ANTARA News) - Ribuan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri mengikuti Tablig Akbar dalam rangka HUT ke-73 TNI dan doa bersama untuk Pahlawan Revolusi, di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu.
Hadir dalam acara ini yakni Kepala Staf TNI AU Marsekal Yuyu Sutisna, Kepala Staf AD Jenderal Mulyono, Kepala Staf TNI AL Laksaman Siwi Sukma Adji, Wakapolri Komjen Ari Dono dan Kepala Sfaf Umum TNI Laksama Madya Didit Herdiawan S.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto baru tiba di Mabes TNI, Jakarta sekitar pukul 19.15 WIB, setelah melakukan kunjungan kerja di Palu, Sulawesi Tengah dalam rangka penanganan pascagempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi Jumat (28/9).
Bertindak sebagai penceramah dan memimpin zikir adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau dikenal dengan Habib Luthfi.
Dalam ceramahnya, Habib Luthfi mengajak TNI-Polri untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Ia juga mengajak bangsa Indonesia untuk bersatu sehingga tak mudah terpecah belah.
"Dengan adanya HUT ke 73 TNI kita bersama kumpul, TNI, Polri, ulama, habaib. Saya minta jawaban tegas. TNI, Polri, ulama, habaib kira-kira Indonesia bisa dipecah belah tidak? Jawab yang keras," ucap Habib Luthfi.
"Tidak," jawab ribuan personel TNI-Polri dengan lantang.
Habib Luthfi merasa dirinya bahagia bila bangsa Indonesia kompak bersatu. Ia juga mengingatkan agar bangsa ini tak melupakan sejarah.
Ia pun merasa prihatin dengan generasi bangsa ini yang tak hafal dengan teritorial di wilayahnya.
"Dulu saya di SR (Sekolah Rakyat) saya hafal kecamatan se-Pekalongan. Kita hafal kecamatan a,b,c, d dan desa-desanya. Nah sekarang kecamatan sendiri, berapa desa enggak hafal. Dari sedini mungkin anak-anak kita harus kenal teritorial. Kedua harus mengenal sejarah," jelasnya.
"Bila semua anak-anak kita mengenal tokoh bangsa Insya Allah anak-anak akan bangga dengan negeri ini," tuturnya.
Habib Luthfi kembali mengingatkan agar bangsa ini bersatu walaupun banyak keragaman.
"Sekali merah putih tetap merah putih. Partai boleh banyak, merah putih cuma satu. Indonesia cuma satu. Merah putih cuma satu," ucapnya.
Baca juga: Kasum TNI: Indonesia berkomitmen bangun persatuan
Baca juga: Panglima TNI hadiri peringatan HUT ke-72 TNI AU
Hadir dalam acara ini yakni Kepala Staf TNI AU Marsekal Yuyu Sutisna, Kepala Staf AD Jenderal Mulyono, Kepala Staf TNI AL Laksaman Siwi Sukma Adji, Wakapolri Komjen Ari Dono dan Kepala Sfaf Umum TNI Laksama Madya Didit Herdiawan S.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto baru tiba di Mabes TNI, Jakarta sekitar pukul 19.15 WIB, setelah melakukan kunjungan kerja di Palu, Sulawesi Tengah dalam rangka penanganan pascagempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi Jumat (28/9).
Bertindak sebagai penceramah dan memimpin zikir adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau dikenal dengan Habib Luthfi.
Dalam ceramahnya, Habib Luthfi mengajak TNI-Polri untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Ia juga mengajak bangsa Indonesia untuk bersatu sehingga tak mudah terpecah belah.
"Dengan adanya HUT ke 73 TNI kita bersama kumpul, TNI, Polri, ulama, habaib. Saya minta jawaban tegas. TNI, Polri, ulama, habaib kira-kira Indonesia bisa dipecah belah tidak? Jawab yang keras," ucap Habib Luthfi.
"Tidak," jawab ribuan personel TNI-Polri dengan lantang.
Habib Luthfi merasa dirinya bahagia bila bangsa Indonesia kompak bersatu. Ia juga mengingatkan agar bangsa ini tak melupakan sejarah.
Ia pun merasa prihatin dengan generasi bangsa ini yang tak hafal dengan teritorial di wilayahnya.
"Dulu saya di SR (Sekolah Rakyat) saya hafal kecamatan se-Pekalongan. Kita hafal kecamatan a,b,c, d dan desa-desanya. Nah sekarang kecamatan sendiri, berapa desa enggak hafal. Dari sedini mungkin anak-anak kita harus kenal teritorial. Kedua harus mengenal sejarah," jelasnya.
"Bila semua anak-anak kita mengenal tokoh bangsa Insya Allah anak-anak akan bangga dengan negeri ini," tuturnya.
Habib Luthfi kembali mengingatkan agar bangsa ini bersatu walaupun banyak keragaman.
"Sekali merah putih tetap merah putih. Partai boleh banyak, merah putih cuma satu. Indonesia cuma satu. Merah putih cuma satu," ucapnya.
Baca juga: Kasum TNI: Indonesia berkomitmen bangun persatuan
Baca juga: Panglima TNI hadiri peringatan HUT ke-72 TNI AU
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: