Perekonomian kota Palu lumpuh total pascagempa
30 September 2018 09:50 WIB
Sebuah mobil terhempas di antara reruntuhan rumah di Perumnas Bala Roa, Palu, Minggu (30/9/2018). BNPB merilis jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu tercatat 420 orang hingga Sabtu malam. ANTARA FOTO/Darwin Fatir/foc.
Palu, (ANTARA News) - Pascagempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, roda perekonomian di Kota tersebut mengalami lumpuh total, tidak terlihat pergerakan transaksi baik toko maupun pusat perbelanjaan buka.
Bahkan masyarakat terlihat dengan terpaksa berebut Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU setempat karena tidak adanya ketersediaan bahan bakar. Masyarakat juga memborong bahan pokok di sejumlah mini market.
Dari pantauan Antara, Minggu, nampak kelangkaan BBM juga terjadi di sejumlah daerah sekitarnya seperti Pasang Kayu, Sulbar, bahan pokok pun sangat tipis dan warga hanya makan apa adanya.
Belum ada suplai BBM yang didistribusikan Pertamina dan pasokan listrik dari PLN masih tidak bisa dialirkan, jalan raya pun retak retak akibat dampak gempa.
Ribuan warga masih bertahan di luar rumah dan lapangan terbuka untuk menghindari adanya gempa susulan. Getaran masih terasa sedikit-sedikit membuat warga masih shock dan trauma.
Semua wilayah di kota Palu terlihat lengang, pusat keramaian lumpuh total, umumnya warga memilih mengurusi keluarganya yang masih terjebak dan terlihat shock pasca kejadian. gempa.
Petugas Basarnas dan tim gabungan penyelamat terus bekerja melakukan penyelamatan baik warga yang selamat maupun jenazah masih terjebak di reruntuhan gedung keramaian dan rumahnya.
Baca juga: Bandara Palu dibuka untuk penerbangan komersial
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: