BEIRUT (ANTARA News) - Pemerintah Suriah membuka kembali perlintasan perbatasan Nassib dengan Yordania pada Sabtu, kata kementerian transportasi, tiga tahun setelah rute perdagangan utama itu ditutup pemberontak.

Perlintasan Nassib dikuasai pemberontak pada tahun 2015, memutus rute persinggahan utama bagi ratusan truk sehari yang mengangkut barang-barang antara Turki dan Teluk, dan Lebanon dan teluk.

"Truk dan lalulintas transit telah mulai melalui perbatasan Suriah-Yordania," demikian pernyataan kementerian itu yang dikirim ke Reuters.

Baca juga: Militer Suriah rebut tempat penyeberangan perbatasan dengan Yordania

Barang-barang bernilai miliaran dolar dalam perdagangan tahunan melintasi perlintasan nassib di bagian selatan Suriah sebelum pertempuran mulai tahun 2011 dan penutupannya membebani ekonomi Suriah dan negara-negara tetangganya, demikian Reuters melaporkan.

Menteri ekonomi Libanon mengatakan kepada Reuters pada Juli perlintasan itu "urat nadi" bagi ekonomi Libanon dan persetujuan hendaknya dicapai untuk membukanya kembali.

Damaskus telah terlibat dalam pembicaraan teknis dengan Amman pada September untuk membuka kembali gerakan melalui rute Nassib yang dikuasai kembali pasukan Suriah pada Juli.

Pemerintah Suriah telah mengendalikan sebagian besar negara itu dengan bantuan dari para sekutunya Rusia dan Iran.