Gubernur Kalteng bantu kembangkan Universitas Palangka Raya
29 September 2018 17:35 WIB
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran (kanan) menjadi narasumber di Mimbar Bebas dan dialog dengan mahasiswa Universitas Palangka Raya, Jumat (28/9/18). Foto Istimewa
Palangka Raya, 29/9 (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengaku berkeinginan ikut membantu mengembangkan universitas Palangka Raya, agar sarana dan prasarananya lebih baik dan mampu bersaing dengan Perguran Tinggi lainnya.
Pihak Universitas Palangka Raya telah diminta untuk membuat dan menyerahkan grand desain pengembangannya kepada Pemprov Kalteng, kata Sugianto di Palangka Raya, Sabtu.
"Itu saya lakukan karena sarana dan prasaran Universitas Palangka Raya masih kalah dibandingkan Universitas lain. Tidak perlu jauh-jauh, dengan Univeristas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pun masih kalah," ucapnya.
Sarana dan prasarana Universitas Palangka Raya seharusnya lebih baik dari UMP dan IAIN. Sebab, Universitas tersebut merupakan perguruan pertama bahkan tertua di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu.
Sugianto mengatakan, secara keseluruhan Universitas Palangka Raya memerlukan pembenahan. Untuk itulah, Pemprov Kalteng merasa perlu ikut membantu mengembangkannya agar mampu bersaing dengan Universitas lainnya.
"Tapi memang kami sekarang ini belum bisa menggelontorkan dana yang cukup besar untuk membantu Universitas Palangka Raya. Pemprov sedang ada proyek multiyears perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan sampai tahun 2020," beber dia.
Meski begitu, Gubernur Kalteng itu berjanji akan menyediakan dana yang relatif besar terhadap pengembangan Universitas Palangka Raya di tahun 2021.?
"Kalau untuk sekarang tidak bisa disediakan anggaran yang banyak. Tapi tetap akan kami perhatikan," kata Sugianto.
Sementara itu, Rektor Universitas Palangka Raya Andrie Elia memastikan akan berupaya membenahi sarana dan prasarana agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Apalagi Gubernur Kalteng berkeinginan untuk ikut membantu mengembangkan Universitas Palangka Raya.
Sementara mengenai adanya keluhan terkait tingginya pungutan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Palangka Raya, Elia berkilah karena adanya keterbatasan finansial di pihaknya.
"Kami akan berusaha untuk melakukan terobosan-terobosan dalam meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan pungutan UKT," kata Elia. (KR-JWM).***4***
Pihak Universitas Palangka Raya telah diminta untuk membuat dan menyerahkan grand desain pengembangannya kepada Pemprov Kalteng, kata Sugianto di Palangka Raya, Sabtu.
"Itu saya lakukan karena sarana dan prasaran Universitas Palangka Raya masih kalah dibandingkan Universitas lain. Tidak perlu jauh-jauh, dengan Univeristas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pun masih kalah," ucapnya.
Sarana dan prasarana Universitas Palangka Raya seharusnya lebih baik dari UMP dan IAIN. Sebab, Universitas tersebut merupakan perguruan pertama bahkan tertua di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu.
Sugianto mengatakan, secara keseluruhan Universitas Palangka Raya memerlukan pembenahan. Untuk itulah, Pemprov Kalteng merasa perlu ikut membantu mengembangkannya agar mampu bersaing dengan Universitas lainnya.
"Tapi memang kami sekarang ini belum bisa menggelontorkan dana yang cukup besar untuk membantu Universitas Palangka Raya. Pemprov sedang ada proyek multiyears perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan sampai tahun 2020," beber dia.
Meski begitu, Gubernur Kalteng itu berjanji akan menyediakan dana yang relatif besar terhadap pengembangan Universitas Palangka Raya di tahun 2021.?
"Kalau untuk sekarang tidak bisa disediakan anggaran yang banyak. Tapi tetap akan kami perhatikan," kata Sugianto.
Sementara itu, Rektor Universitas Palangka Raya Andrie Elia memastikan akan berupaya membenahi sarana dan prasarana agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Apalagi Gubernur Kalteng berkeinginan untuk ikut membantu mengembangkan Universitas Palangka Raya.
Sementara mengenai adanya keluhan terkait tingginya pungutan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Palangka Raya, Elia berkilah karena adanya keterbatasan finansial di pihaknya.
"Kami akan berusaha untuk melakukan terobosan-terobosan dalam meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan pungutan UKT," kata Elia. (KR-JWM).***4***
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018
Tags: