Shaanxi, China (ANTARA News) - Badan-badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia merupakan mitra penting bagi perusahaan-perusahaan di Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, Cina, kata Supervisor Penjualan perusahaan industry berat China, Shaangu Power, untuk wilayah Indonesia dan Malaysia, Larry Zheng, di Shaanxi, Jumat.

"Untuk itu kami sedang menjajagi kemungkinan pengembangan kerja sama dengan beberapa perusahaan milik negara Indonesia," kata Larry kepada Antara di sela-sela acara peringatan 50 tahun lahirnya perusahaan industry berat terkemuka di China, Shaanxi Group.

Menurut Larry, upaya tersebut dilakukan untuk memperkenalkan produk baru perusahaan milik negara China tersebut yaitu alat penghasil gas dan asam nitrat yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan oleh perusahaan-perusahaan industri berat di Indonesia seperti Krakatau Steel, Pertamina dan Samator.

Pada saat perayaan ulang tahun tersebut, Shaangu juga menandatangani kerja sama tentang proyek pembangkit listrik tenaga gas batu bara (coal gas) sebesar 1.200.000 ton per tahun dengan perusahaan lokal Yuhua Steel Company dan dengan perusahaan lokal lainnya Chong Qing Huafeng untuk proyek yang memproduksi 1.200 ton asam nitrat per tahun.

Larry menjelaskan, dia berkunjung ke Indonesia pada bulan Agustus 2018 ke perusahaan gas Indonesia, Samator , dalam rangka penjajakan kerja sama tentang pengadaan gas dari Shaangu serta produk-produk apa saja yang diperlukan oleh perusahaan distribusi gas terbesar di Indonesia tersebut.

"Selain dengan Samator, saya juga berharap Shaangu dapat bekerjasama dengan Pertamina dan dapat masuk dalam bursa saham perusahaan milik negara tersebut," kata Larry seraya menambahkan bahwa pihaknya juga akan mengunjungi BP Migas untuk kepentingan konsultasi.

Sebelumnya dalam acara pembukaan acara ulang tahun tersebut, Direktur Utama Shaangu, Li Hong'an, mengatakan, perusahaan yang masuk dalam bursa saham pada 2010 itu baru saja melakukan transformasi perusahasan dengan menerapkan sistem perekayasaan, pengadaan dan konstruksi atau yang mereka sebut dengan sistem integrase EPC (engineering, Procurement, construction).

Li menjelaskan keberhasilan Shaangu berkat kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan termasuk mitra dagangnya baik di dalam maupun luar negeri, karyawan-karyawannya yang berbakat baik di kantor pusat maupun cabang-cabangnya di manca negara.

Menurut Li, keberhasilaan tersebut juga dapat diraih karena perusahaan tersebut mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah China serta publikasi dari media massa baik di dalam dan luar negeri.