Empat pilar terapi untuk tingkatkan kualitas hidup orang dengan demensia
28 September 2018 22:20 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan, dr. Fidiansyah, SpKJ, di sela acara menyoal demensia di Jakarta, Jumat (28/9/2018). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA News) - Orang dengan demensia (ODD) tak hanya mengalami kemunduran dari sisi kognitif, tetapi juga bisa mengalami gangguan perilaku.
Apa yang bisa kita lakukan agar kualitas hidup mereka tak semakin menurun?
"Terapinya empat pilar pertama aspek fisik kemunduran biologis tidak bisa dihindari, mata rabun, keropos tulang, sejauh bisa dikoreksi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan, dr. Fidiansyah, SpKJ, di Jakarta, Jumat.
Kedua terapi dari aspek psikologis, salah satu wujudnya penerimaan. Fidi mengatakan, orang dengan demesia perlu merasa bisa diterima, merasa dimanusiakan misalnya diminta pendapat atau apapun. Sebisa mungkin orang di sekitar jangan menghilangkan peran ODD.
Terapi ketiga, dari aspek sosia. ODD harus berkumpul baik dengan keluarganya, rekan seusianya untuk membantu mengembalikan fungsi sosialnya.
"Semakin banyak komunitas, semakin baik karena berinteraksi, dikembalikan pada fungsi sosial," kata Fidiansyah.
Keempat, aspek sosial religi misalnya dalam wujud pemberian siraman rohani sesuai kepercayaan yang dia anut.
Selain itu, melakukan olahraga juga penting bagi orang dengan demensia. Jenis olahraga yang bisa mereka lakukan.
Baca juga: Olahraga tepat untuk orang dengan demensia
Baca juga: Cara hidup sehat bagi lansia agar tidak demensia
Apa yang bisa kita lakukan agar kualitas hidup mereka tak semakin menurun?
"Terapinya empat pilar pertama aspek fisik kemunduran biologis tidak bisa dihindari, mata rabun, keropos tulang, sejauh bisa dikoreksi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan, dr. Fidiansyah, SpKJ, di Jakarta, Jumat.
Kedua terapi dari aspek psikologis, salah satu wujudnya penerimaan. Fidi mengatakan, orang dengan demesia perlu merasa bisa diterima, merasa dimanusiakan misalnya diminta pendapat atau apapun. Sebisa mungkin orang di sekitar jangan menghilangkan peran ODD.
Terapi ketiga, dari aspek sosia. ODD harus berkumpul baik dengan keluarganya, rekan seusianya untuk membantu mengembalikan fungsi sosialnya.
"Semakin banyak komunitas, semakin baik karena berinteraksi, dikembalikan pada fungsi sosial," kata Fidiansyah.
Keempat, aspek sosial religi misalnya dalam wujud pemberian siraman rohani sesuai kepercayaan yang dia anut.
Selain itu, melakukan olahraga juga penting bagi orang dengan demensia. Jenis olahraga yang bisa mereka lakukan.
Baca juga: Olahraga tepat untuk orang dengan demensia
Baca juga: Cara hidup sehat bagi lansia agar tidak demensia
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: