Masjid Al Jabbar miliki danau kecil
28 September 2018 21:41 WIB
Foto udara proyek pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/7/2018). Masjid Al Jabbar atau Masjid terapung yang memiliki luas 11.238 meter persegi dengan luas plaza luar masjid 16.239 meter persegi tersebut telah mencapai 40 persen dan diperkirakan rampung pada Desember 2019. (ANTARA /Raisan Al Farisi)
Bandung, (ANTARA News) - Gubernur M Ridwan Kamil mengatakan Masjid Raya Provinsi Jawa Barat Al Jabbar yang dibangun di Jalan Cimencrang, Gedebage, Kota Bandung, mempunyai danau kecil yang memiliki tiga fungsi ekologis.
"Jadi, selain tambahan estetika di master plan masjidnya, tiga fungsi ekologis dan enginering itu akan menjadi solusi mengatasi masalah ekologi di lingkungan," kata Gubernur Emil, sapaan akrabnya usai meninjau proyek Masjid Al Jabbar, di Bandung, Jumat.
Ketiga fungsi ekologi danau tersebut yakni, sebagai pengendali banjir, sumber air minum, dan konservasi air untuk habitat yang ada di sekitar masjid.
Menurut dia, danau kecil tersebut memang bagian dari master plan proyek Masjid Al Jabbar sejak awal.
Masjid yang atapnya akan dilengkapi kaca berwarna-warni ini, hingga hari ini pengerjaan lantai sholat sudah selesai secara struktur.
Namun, Gubernur Emil mengaku paling cepat akhir 2020 masjid ini akan selesai pembangunannya.
Dia menambahkan, tidak ingin terburu-buru menyelesaikan masjid ini karena ingin memberikan sebuah karya luar biasa dan karya ini diharapkan bisa menjadi representasi Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Indonesia.
"Tapi masih panjang karena setelah arsitektur ada interior, kemudian di bawahnya ada museum Al Quran, ada macam-macam. Mungkin targetnya paling cepat baru bisa akhir 2020 kita selesaikan," katanya.
Akses Jalan
Terkait akses jalan menuju Masjid Al Jabbar, Gubernur Emil menjelaskan bahwa nantinya akan ada banyak akses jalan yang bisa dilalui masyarakat menuju masjid seperti jalur kereta api cepat Bandung-Jakarta yang diperkirakan akan selesai pada 2022 nanti juga akan melewati masjid ini.
Selain itu, lokasi masjid pun dekat dengan jalur rel kereta api PT KAI.
Gubernur Emil bisa saja meminta PT KAI untuk membuat stasiun di dekat masjid. Diharapkan Masjid Al Jabbar bisa menjadi pilihan masyarakat pengguna transportasi kereta untuk beribadah dengan khusyuk dan nyaman.
"LRT lewat sini, kita bisa mintakan satu stasiun di sini. Atau stasiun kereta api juga kita bisa mintakan ke PT KAI. Ada masjid Al Jabbar di sini, jadi orang tinggal jalan ke sini, orang bisa melakukan ibadah di sini dengan nyaman," katanya.*
Baca juga: Masjid Raya Bandung siapkan seribuan paket takjil setiap hari
"Jadi, selain tambahan estetika di master plan masjidnya, tiga fungsi ekologis dan enginering itu akan menjadi solusi mengatasi masalah ekologi di lingkungan," kata Gubernur Emil, sapaan akrabnya usai meninjau proyek Masjid Al Jabbar, di Bandung, Jumat.
Ketiga fungsi ekologi danau tersebut yakni, sebagai pengendali banjir, sumber air minum, dan konservasi air untuk habitat yang ada di sekitar masjid.
Menurut dia, danau kecil tersebut memang bagian dari master plan proyek Masjid Al Jabbar sejak awal.
Masjid yang atapnya akan dilengkapi kaca berwarna-warni ini, hingga hari ini pengerjaan lantai sholat sudah selesai secara struktur.
Namun, Gubernur Emil mengaku paling cepat akhir 2020 masjid ini akan selesai pembangunannya.
Dia menambahkan, tidak ingin terburu-buru menyelesaikan masjid ini karena ingin memberikan sebuah karya luar biasa dan karya ini diharapkan bisa menjadi representasi Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Indonesia.
"Tapi masih panjang karena setelah arsitektur ada interior, kemudian di bawahnya ada museum Al Quran, ada macam-macam. Mungkin targetnya paling cepat baru bisa akhir 2020 kita selesaikan," katanya.
Akses Jalan
Terkait akses jalan menuju Masjid Al Jabbar, Gubernur Emil menjelaskan bahwa nantinya akan ada banyak akses jalan yang bisa dilalui masyarakat menuju masjid seperti jalur kereta api cepat Bandung-Jakarta yang diperkirakan akan selesai pada 2022 nanti juga akan melewati masjid ini.
Selain itu, lokasi masjid pun dekat dengan jalur rel kereta api PT KAI.
Gubernur Emil bisa saja meminta PT KAI untuk membuat stasiun di dekat masjid. Diharapkan Masjid Al Jabbar bisa menjadi pilihan masyarakat pengguna transportasi kereta untuk beribadah dengan khusyuk dan nyaman.
"LRT lewat sini, kita bisa mintakan satu stasiun di sini. Atau stasiun kereta api juga kita bisa mintakan ke PT KAI. Ada masjid Al Jabbar di sini, jadi orang tinggal jalan ke sini, orang bisa melakukan ibadah di sini dengan nyaman," katanya.*
Baca juga: Masjid Raya Bandung siapkan seribuan paket takjil setiap hari
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: