BMKG: tsunami 1,5 meter terpantau di Palu
28 September 2018 21:23 WIB
Arsip Foto. Pengendara melintasi jalan yang diterpa ombak air laut di pesisir pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa(2/1/2018). (ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pascagempa bumi magnitudo 7,7 SR di Donggala, Sulawesi Tengah, terpantau tsunami dengan ketinggian hingga 1,5 meter di Palu.
"Hasil pengamatan ada kenaikan air muka laut mulai dari enam centimeter dari tide gauge di Mamuju pada pukul 17.27 WIB dan terpantau dari saksi mata di lapangan mencapai 1,5 meter di pantai Palu," kata Kepala BMKG dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
BMKG juga melakukan pemutakhiran data gempa bumi menjadi magnitudo 7,4 SR pada 0.20 LS 119 BT pada kedalaman 11 kilometer.
Berdasarkan permodelan BMKG, gempa bumi menimbulkan tsunami dengan level Siaga ketinggian lebih dari 50 centimeter hingga maksimum tiga meter yang diperkirakan tiba pada pukul 17.22 WIB.
Namun hasil pemantuan BMKG menunjukkan setelah tsunami datang air semakin surut dan dengan surutnya air yang teramati maka peringatan dini tsunami diakhiri pukul 17.36 WIB.
"Artinya memang benar tsunami terjadi hingga 1,5 meter namun kejadian tersebut telah berakhir pada pukul 17.36 WIB dan BMKG sudah mengakhiri peringatan dini tsunami," kata Dwikorita.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 WIB terjadi 22 kali gempa susulan dengan kekuatan terkecil magnitudo 2,9 SR dan terkuat 6,3 magnitudo setelah gempa 7,7 SR yang berpusat di timur laut Donggala sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Warga Mamuju mengungsi ke tempat tinggi
Baca juga: Jaringan telkomunikasi di Palu putus
"Hasil pengamatan ada kenaikan air muka laut mulai dari enam centimeter dari tide gauge di Mamuju pada pukul 17.27 WIB dan terpantau dari saksi mata di lapangan mencapai 1,5 meter di pantai Palu," kata Kepala BMKG dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
BMKG juga melakukan pemutakhiran data gempa bumi menjadi magnitudo 7,4 SR pada 0.20 LS 119 BT pada kedalaman 11 kilometer.
Berdasarkan permodelan BMKG, gempa bumi menimbulkan tsunami dengan level Siaga ketinggian lebih dari 50 centimeter hingga maksimum tiga meter yang diperkirakan tiba pada pukul 17.22 WIB.
Namun hasil pemantuan BMKG menunjukkan setelah tsunami datang air semakin surut dan dengan surutnya air yang teramati maka peringatan dini tsunami diakhiri pukul 17.36 WIB.
"Artinya memang benar tsunami terjadi hingga 1,5 meter namun kejadian tersebut telah berakhir pada pukul 17.36 WIB dan BMKG sudah mengakhiri peringatan dini tsunami," kata Dwikorita.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 WIB terjadi 22 kali gempa susulan dengan kekuatan terkecil magnitudo 2,9 SR dan terkuat 6,3 magnitudo setelah gempa 7,7 SR yang berpusat di timur laut Donggala sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Warga Mamuju mengungsi ke tempat tinggi
Baca juga: Jaringan telkomunikasi di Palu putus
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: