Menteri Rini galang BUMN bangun 1.700 rumah tahan gempa
28 September 2018 18:14 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) didampingi Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kiri) mengisi token listrik saat meninjau Rumah Ramah Gempa BUMN sebagai rumah hunian sementara korban gempa di Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (28/9/2018). Bank Mandiri membangun lebih dari 200 Rumah Ramah Gempa bagi korban bencana gempa di Lombok, dengan fasilitas puluhan toilet serta aula dan musala. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/kye
Lombok Barat, (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno kembali mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) untuk meninjau pembangunan Rumah Rawan Gempa (RRG) sebagai tempat tinggal sementara bagi para pengungsi gempa Lombok serta pembangunan MCK dan sarana pendukung lainnya yang merupakan hasil sinergi BUMN.
"Saya senang RRG dan MCK sudah dibangun, tercatat sudah 805 RRG dan 49 MCK. Untuk RRG sendiri sudah mencapai setengah yang kita targetkan sebanyak 1.700 RRG. Tentu ini sebuah sinergi yang luar biasa dari BUMN bagaimana pemerintah terus mendorong optimalisasi peran perusahaan negara dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa," kata Menteri Rini di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Ia menjelaskan, dari 15 desa yang dilanda gempa di NTB, dipilih empat area yang menjadi proyek percontohan dalam pembangunan RRG ini, yakni Desa Guntur Macan dan Desa Kekait di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat dan Desa Sembalun di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur serta Desa Terangan, Kecamatan Pemenang Lombok Utara.
Ia menyatakan, terdapat empat BUMN bersinergi dalam membangun RRG di keempat desa ini yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 363), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (RRG : 216 / MCK : 26), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 140/ MCK : 12) dan PT Pertamina (RRG : 86 / MCK : 11).
"Nantinya, setiap rumah akan ditempati dua kepala keluarga (KK)" ujarnya.
Menteri Rini memastikan sinergi BUMN akan terus berlanjut dan semakin banyak BUMN yang terlibat dalam membangun RRG dan MCK sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
"Saya akan terus memantau dan mendukung upaya-upaya penanganan pascabencana. Apresiasi dan terima kasih saya kepada BUMN-BUMN yang sudah terlibat serta semua pihak yang sudah membantu memperlancar pembangunan rumah transisi ini,"ujarya.
Selain pembangunan RRG dan MCK, sebelumnya BUMN-BUMN telah bersinergi menyalurkan bantuan senilai Rp13,2 miliar bagi para korban, mendirikan 38 posko bantuan untuk mendukung penanganan gempa serta memberikan bantuan kesehatan dan tenaga medis.
Kemudian, layanan keuangan, pelayanan telekomunikasi, bantuan 33 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan masyarakat hingga layanan energi.
Baca juga: Rumah tahan gempa siap diterapkan di NTB
Baca juga: Presiden serahkan bantuan korban terdampak gempa NTB
"Saya senang RRG dan MCK sudah dibangun, tercatat sudah 805 RRG dan 49 MCK. Untuk RRG sendiri sudah mencapai setengah yang kita targetkan sebanyak 1.700 RRG. Tentu ini sebuah sinergi yang luar biasa dari BUMN bagaimana pemerintah terus mendorong optimalisasi peran perusahaan negara dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa," kata Menteri Rini di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Ia menjelaskan, dari 15 desa yang dilanda gempa di NTB, dipilih empat area yang menjadi proyek percontohan dalam pembangunan RRG ini, yakni Desa Guntur Macan dan Desa Kekait di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat dan Desa Sembalun di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur serta Desa Terangan, Kecamatan Pemenang Lombok Utara.
Ia menyatakan, terdapat empat BUMN bersinergi dalam membangun RRG di keempat desa ini yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 363), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (RRG : 216 / MCK : 26), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 140/ MCK : 12) dan PT Pertamina (RRG : 86 / MCK : 11).
"Nantinya, setiap rumah akan ditempati dua kepala keluarga (KK)" ujarnya.
Menteri Rini memastikan sinergi BUMN akan terus berlanjut dan semakin banyak BUMN yang terlibat dalam membangun RRG dan MCK sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
"Saya akan terus memantau dan mendukung upaya-upaya penanganan pascabencana. Apresiasi dan terima kasih saya kepada BUMN-BUMN yang sudah terlibat serta semua pihak yang sudah membantu memperlancar pembangunan rumah transisi ini,"ujarya.
Selain pembangunan RRG dan MCK, sebelumnya BUMN-BUMN telah bersinergi menyalurkan bantuan senilai Rp13,2 miliar bagi para korban, mendirikan 38 posko bantuan untuk mendukung penanganan gempa serta memberikan bantuan kesehatan dan tenaga medis.
Kemudian, layanan keuangan, pelayanan telekomunikasi, bantuan 33 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan masyarakat hingga layanan energi.
Baca juga: Rumah tahan gempa siap diterapkan di NTB
Baca juga: Presiden serahkan bantuan korban terdampak gempa NTB
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: