Kemendikbud luncurkan program Pintar
28 September 2018 13:55 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad saat memberikan sambutan dalam acara Penutupan Apresiasi Sastra Siswa SD (Dok Kemdikbud)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta, Jumat, meluncurkan program Pintar (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
“Pemerintah perlu bersinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Hamid Muhammad.
Program yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation tersebut fokus pada tiga pendekatan, yaitu membangun praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah, mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik, dan mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
Hamid mengatakan program Pintar akan membantu pengembangan kualitas para guru, kepala sekolah, juga para calon guru. Dia berharap hal tersebut akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Sementara itu bagi Tanoto Foundation program Pintar merupakan salah satu komponen dari komitmen mereka dalam mengembangkan lingkungan pembelajaran yang berkualitas.
“Pintar dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, serta partisipasi orang tua dan masyarakat," kata anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto.
Dia mengatakan dengan pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang.
Sebelumnya, Tanoto Foundation telah menjalankan program peningkatan kualitas pendidikan, atau Pelita Pendidikan, sejak 2010.
Program ini telah bermitra dengan lebih dari 500 sekolah yang menjangkau 43 ribu siswa, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi lebih dari lima ribu guru di tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, dan Jambi.
Pintar adalah kelanjutan dan pengembangan program Pelita Pendidikan yang juga dirancang untuk menjawab tantangan sistem pendidikan di Indonesia yang kompleks, di mana Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Lebih dari 250 ribu sekolah tersebar di seluruh Nusantara, serta lebih dari 2,6 juta guru dan 50 juta murid. Program ini diharapkan memberi dampak yang lebih dalam dan menjangkau wilayah Indonesia lebih luas.
Mulai tahun 2018 program Pintar diperluas ke 14 kabupaten dan kota dan 10 LPTK di 5 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan akan berkembang ke 30 daerah dan bermitra dengan 810 sekolah pada tahun 2019.
Bekerja sama dengan pemerintah, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Agama, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten dan kota; dan pada 2022 program Pintar ditargetkan menjangkau 12 ribu sekolah di Indonesia.
Baca juga: Kemdikbud pamerkan puluhan karya inovasi siswa
Baca juga: Kemdikbud gencarkan penguatan pendidikan karakter
“Pemerintah perlu bersinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Hamid Muhammad.
Program yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation tersebut fokus pada tiga pendekatan, yaitu membangun praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah, mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik, dan mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
Hamid mengatakan program Pintar akan membantu pengembangan kualitas para guru, kepala sekolah, juga para calon guru. Dia berharap hal tersebut akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Sementara itu bagi Tanoto Foundation program Pintar merupakan salah satu komponen dari komitmen mereka dalam mengembangkan lingkungan pembelajaran yang berkualitas.
“Pintar dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, serta partisipasi orang tua dan masyarakat," kata anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto.
Dia mengatakan dengan pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang.
Sebelumnya, Tanoto Foundation telah menjalankan program peningkatan kualitas pendidikan, atau Pelita Pendidikan, sejak 2010.
Program ini telah bermitra dengan lebih dari 500 sekolah yang menjangkau 43 ribu siswa, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi lebih dari lima ribu guru di tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, dan Jambi.
Pintar adalah kelanjutan dan pengembangan program Pelita Pendidikan yang juga dirancang untuk menjawab tantangan sistem pendidikan di Indonesia yang kompleks, di mana Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Lebih dari 250 ribu sekolah tersebar di seluruh Nusantara, serta lebih dari 2,6 juta guru dan 50 juta murid. Program ini diharapkan memberi dampak yang lebih dalam dan menjangkau wilayah Indonesia lebih luas.
Mulai tahun 2018 program Pintar diperluas ke 14 kabupaten dan kota dan 10 LPTK di 5 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan akan berkembang ke 30 daerah dan bermitra dengan 810 sekolah pada tahun 2019.
Bekerja sama dengan pemerintah, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Kementerian Agama, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten dan kota; dan pada 2022 program Pintar ditargetkan menjangkau 12 ribu sekolah di Indonesia.
Baca juga: Kemdikbud pamerkan puluhan karya inovasi siswa
Baca juga: Kemdikbud gencarkan penguatan pendidikan karakter
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: