Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur yang akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus memahami moto "selendang Saidah".

"Pak Anies memiliki moto 'selendang Saidah', yakni ketika melakukan kampanye di Bukit Duri, Jakarta Selatan. seorang ibu menggendong cucunya dengan selendang dan memberikan selendang itu pada gubernur," ujar
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta H Ramly HI Muhammad di Jakarta, Jumat.
di Jakarta, Jumat.

Ramly melanjutkan ibu bernama Saidah itu memberikan selendang sebagai amanat untuk membuat keadilan di Jakarta.

"Tugas Pak Anies berat, yakni memberikan keadilan. Rakyat kalau sudah merasa adil maka tidak akan ada lagi permasalahan, itu kuncinya," kata anggota DPRD DKI dari Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.

mengenai cawagub, dia menilai nama-nama yang mencuat ke publik sebagai cawagub DKI kurang dikenal masyarakat dan belum memiliki rekam jejak yang bagus untuk menjadi wakil gubernur.

Mengenai prosedur pencalonan wakil gubernur, DPRD menilai sudah sesuai dengan alur yang berlaku. Begitupun bakal cawagub yang pernah tersandung kasus pidana dan ingin ikut pencalonan maka semuanya tergantung undang-undang.

"Saya ikut undang-undang, kalau aturan tidak bisa ya tidak bisa, begitu juga sebaliknya. Ini negara hukum," katanya.

Menurut Ramly, calon pendamping yang cocok untuk Anies selain memiliki moto yang sama juga harus warga asli yang selama ini bermukim di sekitar daerah pemerintahan seperti Jakarta Pusat.

"Kalau warga asli, pasti sangat lekat dengan pembangunan di wilayah itu," ujar Ramly.

Baca juga: Peneliti: Drama Wagub DKI selesai dengan instruksi Prabowo
Baca juga: Setelah muncul Sara, PKS akan berkomunikasi lagi soal wagub DKIBaca juga: Anies sebut posisi wagub diminati dua partai pengusung