Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. mengungkapkan Indonesia menuju negara maju dan sejahtera.

"Indonesia mengalami kemajuan menuju perekonomian yang terbuka dan sejahtera pada saat ini. Tahun 2019 akan menjadi tonggak perjalanan penting bagi kedua negara karena kita memperingati 70 tahun hubungan diplomasi AS dan Indonesia," ujar Joseph R. Donovan Jr. dalam U.S.- Indonesia Investment Summit 2018 di Jakarta, Kamis.

Perayaan sepanjang tahun ini akan menjadi kesempatan tidak hanya menyoroti pencapaian-pencapaian kami di masa yang lalu, namun juga untuk melihat kelanjutan hubungan Amerika dan Indonesia 70 tahun yang akan datang.

"Di tahun-tahun mendatang, kami bertekad memperkuat hubungan kita terkait prinsip dasar tentang demokrasi, hak asasi manusia dan menjaga perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan ekonomi," kata dia.

Sebelum mengunjungi Jakarta bertemu dengan Presiden Jokowi pada bulan Agustus, Menteri Luar Negeri AS Pompeo mengumumkan strategi pemerintah AS untuk kerjasama ekonomi di kawasan ini dalam Forum Bisnis Indo-Pacific di Washington DC.

Ini bukanlah sebuah kebetulan, lanjut dia, bahwa Kamar Dagang AS yang menyelenggarakan forum seperti Konferensi Tingkat Tinggi Investasi AS dan Indonesia hari ini, menekankan pentingnya sektor swasta untuk menggerakkan pertumbuhan dan kerjasama komersial yang bermanfaat bagi Amerika Serikat dan kawasan Indo-Pasifik.

Dalam bagian dari pidatonya, kata dia, Menteri Pompeo mencatat peran Amerika Serikat yang melandasi dan memfasilitasi terciptanya pertumbuhan, perkembangan dan kesejahteraan yang kita lihat di kawasan sekarang ini.

Dan Menlu Pompeo menilai bahwa sektor perdagangan swasta, investasi dan kerjasama bisnis adalah inti dari semua kesuksesan ini.

"Bisa memfasilitasi kerjasama ini di Indonesia adalah salah satu tujuan utama saya sebagai Duta Besar AS di sini," kata dia.

Ia mengatakan sejarah Indonesia sejak periode reformasi adalah cerita sukses tentang perkembangan sosial dan ekonomi, dan Amerika Serikat bangga bisa berkontribusi terhadap kesuksesan tersebut.

"Perkembangan ini adalah sesuatu yang dekat dengan keseharian kami, dan kadang hal ini tidak disadari. Jika dipikirkan kembali betapa kontrasnya kondisi Indonesia saat ini dengan beberapa waktu yang lalu," ujar dia.

Ia mencontohkan dua puluh tahun yang lalu, kemiskinan dialami hampir 25 persen dari penduduk Indonesia. Saat ini, tingkat kemiskinan kurang dari 10 persen, tingkat kemiskinan terendah dalam sejarah Indonesia.

Dua puluh tahun lalu, lanjut dia, kurang dari satu juta penduduk Indonesia, kurang dari 1 persen jumlah populasi, menggunakan internet.

Saat ini, Indonesia dengan cepat menjadi tempat berkembangnya ekonomi digital, dengan proyek-proyek swasta baru dan kemitraan pemerintah dan swasta seperti Palapa Ring yang memberikan akses internet kepada lebih dari setengah jumlah penduduk di Indonesia, lebih dari 143 juta orang, menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.

"Dua puluh tahun lalu, tidak ada kota di Indonesia yang memiliki sistem transportasi masal yang modern, dan Jakarta termasuk kota besar di dunia yang tidak memiliki kereta bawah tanah. Sekarang, kita melihat kemajuan proyek MRT dan jalur layang rel kereta api yang sedang dibangun di beberapa ruas jalan," ujar dia.

Dalam hal ini dan banyak indikator lain, Indonesia telah menunjukkan catatan kesuksesan dalam hal pembangunan.

"Tentu saja, banyak yang masih harus dikerjakan, namun tentu saja banyak hal yang Indonesia bisa banggakan. Perusahaan-perusahaan AS juga bangga dengan peran mereka sebagai mitra dalam kesuksesan ini," pungkas dia.