Siaran pers Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis menyebutkan, berdasarkan laporan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo selaku lembaga penyalur BBM Satu Harga telah menyalurkan BBM sebanyak 69.172 kiloliter (kl) hingga 19 September 2018.
Dari volume tersebut, sebesar 44.324 kl merupakan jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) atau dikenal sebagai premium.
Sementara, jenis bahan bakar tertentu (JBT) atau solar sudah dikonsumsi masyarakat sebesar 24.848 kl.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjamin ketersediaan dan pendistribusian BBM selama program berlangsung.
"Kami pastikan penyaluran BBM akan aman untuk Program BBM Satu Harga," tegasnya.
Pemerintah memproyeksikan volume kebutuhan BBM Satu Harga hingga 2019 sebesar 568 kl per hari, yang terdiri atas 186 kl/hari untuk solar dan 382 kl/hari untuk premium.
Proyeksi tersebut berdasarkan pada kebutuhan BBM yang akan disalurkan oleh 160 lembaga penyalur di seluruh Indonesia.
BBM Satu Harga merupakan kebijakan pemerintah dalam menyeragamkan harga jual resmi BBM yang saat ini ditetapkan sebesar Rp6.450 per liter premium dan Rp 5.150 per liter solar di daerah pelosok Indonesia.
Kebijakan itu mengikuti pencabutan subsidi BBM dan pemberian penugasan kepada Pertamina dan badan usaha swasta untuk menyalurkan BBM ke daerah terpencil melalui pembangunan SPBU di tempat tersebut dan mengatur penyalurannya secara rutin baik melalui darat, laut, maupun udara.
Baca juga: Ini 23 titik BBM satu harga beroperasi selama 2018
Baca juga: BBM Satu Harga dan Dana Desa wujud keadilan sosial