Jakarta (ANTARA News) - Kalangan analis pasar uang memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak pada kisaran Rp14.890-Rp14.920 per dolar AS hari ini, setelah pada transksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 17 poin menjadi Rp14.908 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.891 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa dolar AS cenderung menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia pasca kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentra Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 25-26 September memutuskan untuk menaikkan suku bunga the Fed (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 basis poin ke level 2,00-2,25 persen.
Baca juga: Akhirnya The Fed naikkan suku bunga untuk kali ketiga, ini alasannya
"Namun pasar telah mem-priced in kenaikan tingkat suku bunga The Fed dalam satu hingga dua pekan sebelumnya sehingga tidak berdampak terlalu signifikan terhadap penguatan dolar AS," katanya.
Ia memproyeksikan kenaikan tingkat suku bunga The Fed itu kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga BI (BI 7-Day Repo Rate) sebesar 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini.
"Rupiah kemungkinan bergerak mendatar di kisaran Rp14.890-Rp14.920 per dolar AS pada hari ini (27/9)," paparnya.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan adanya perkiraan pasar bahwa Bank Indonesia juga akan menaikan suku bunganya untuk menjaga stabilitas rupiah menahan tekanan rupiah lebih dalam.
"Diharapkan sentimen itu dapat mengimbangi sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed sehingga stabilitas rupiah terjaga," katanya.
Baca juga: Dunia usaha yakin rupiah tak akan terjun bebas
Analis: Kurs rupiah diprediksi antara Rp14.890-Rp14.920
27 September 2018 10:31 WIB
Ilustrasi: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar di pusat penukaran uang, Jakarta (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: