Jakarta (ANTARA News) - Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin yang baru saja diputuskan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed, sudah diantisipasi oleh pasar.

"Kalau The Fed itu memang sudah dalam ekspektasi kenaikan 25 basis poin ini. Jadi kelihatannya pasar sudah antisipasi, bahkan mereka sudah antisipasi akhir tahun naik lagi," ujar David di Jakarta, Kamis.

The Fed pada Rabu (26/9) lalu, menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar seperempat persen atau 25 basis poin, yang merupakan kenaikan suku bunga ketiga tahun ini dan langkah kedelapan sejak akhir 2015.

Baca juga: Akhirnya The Fed naikkan suku bunga untuk kali ketiga, ini alasannya

"Untuk tahun depan, yang dilihat bukan kenaikannya tapi forward guidance-nya. Apakah mereka masih yakin tiga kali lagi tahun depan, tapi kalau view-nya berubah jadi dua kali itu justru jadi positif bagi emerging market, bisa jadi inflow lagi. Tapi ke depan trennya The Fed masih akan naikkan," kata David.

Baca juga: Sesuai prediksi, dolar menguat setelah The Fed naikkan suku bunga

Baca juga: Pengumuman The Fed picu penurunan saham Wall Street