Chicago (ANTARA News) - Setelah dua hari terakhir mengalami kenaikan, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat dan Federal Reserve AS menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar seperempat persentase poin.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 6,0 dolar AS atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 1.199,1 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,08 persen menjadi 94,15 pada pukul 17.30 GMT. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Emas biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sebelumnya, harga emas berjangka telah naik selama dua hari berturut-turut, ditopang dolar AS yang melemah menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada Rabu (26/9).
Baca juga: Jelang keputusan The Fed, harga emas berjangka naik
Baca juga: Emas naik tipis, tunggu pertemuan The Fed
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 9,2 sen AS atau 0,63 persen, menjadi 14,401 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari 2019 naik 2,9 dolar AS atau 0,35 persen, menjadi ditutup pada 829,1 dolar AS per ounce.
Baca juga: Sesuai prediksi, dolar menguat setelah The Fed naikkan suku bunga
Baca juga: Akhirnya The Fed naikkan suku bunga untuk kali ketiga, ini alasannya
Dolar menguat, harga emas pun turun
27 September 2018 07:06 WIB
Koin emas (Reuters)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: