Taiwan sediakan 6.000 beasiswa pendidikan vokasi
26 September 2018 18:22 WIB
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menandatangani prasasti groundbreaking pembangunan kampus baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Rabu (26/09/2018). (ANTARA/ Martha Herlinawati Simanjuntak)
Serang, Banten (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan Taiwan menyediakan 6.000 paket beasiswa untuk mahasiswa Indonesia yang akan memperdalam pendidikan di bidang pendidikan tinggi vokasi.
"Kami bekerja sama dengan Taiwan. Taiwan menyediakan 6.000 paket beasiswa," kata Nasir usai acara groundbreaking pembangunan kampus baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Rabu.
Dia mengatakan pada Oktober 2018, pihaknya akan mengirimkan 320 mahasiswa dalam rangka percobaan pelaksanaan beasiswa itu.
"Kalau ini berhasil baik, tahun berikutnya kita tambah 1.500 (mahasiswa)," ujarnya.
Dia menuturkan kerja sama itu akan mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas untuk mempersiapkan generasi muda yang siap terjun ke dunia kerja dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia.
"Ini merupakan kolaborasi Indonesia dengan perguruan tinggi di Taiwan," ujarnya.
Nasir menuturkan dalam skema beasiswa itu, mahasiswa penerima beasiswa itu akan melanjutkan studi dua tahunnya ke Taiwan setelah studi dua tahun terlebih dulu di Indonesia
"Di luar negeri dapat ijazah di Taiwan sebagai sarjana terapan," ujarnya.
Baca juga: Menristekdikti fokus revitalisasi politeknik tingkatkan vokasi
Baca juga: Menengok kesuksesan pendidikan kejuruan di Singapura
"Kami bekerja sama dengan Taiwan. Taiwan menyediakan 6.000 paket beasiswa," kata Nasir usai acara groundbreaking pembangunan kampus baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Serang, Banten, Rabu.
Dia mengatakan pada Oktober 2018, pihaknya akan mengirimkan 320 mahasiswa dalam rangka percobaan pelaksanaan beasiswa itu.
"Kalau ini berhasil baik, tahun berikutnya kita tambah 1.500 (mahasiswa)," ujarnya.
Dia menuturkan kerja sama itu akan mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas untuk mempersiapkan generasi muda yang siap terjun ke dunia kerja dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia.
"Ini merupakan kolaborasi Indonesia dengan perguruan tinggi di Taiwan," ujarnya.
Nasir menuturkan dalam skema beasiswa itu, mahasiswa penerima beasiswa itu akan melanjutkan studi dua tahunnya ke Taiwan setelah studi dua tahun terlebih dulu di Indonesia
"Di luar negeri dapat ijazah di Taiwan sebagai sarjana terapan," ujarnya.
Baca juga: Menristekdikti fokus revitalisasi politeknik tingkatkan vokasi
Baca juga: Menengok kesuksesan pendidikan kejuruan di Singapura
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: