Gaji ke-13 dan THR pensiunan dijanjikan tetap ada
25 September 2018 17:16 WIB
Presiden Joko Widodo memastikan bahwa pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para aparatur negara baik di pusat maupun daerah akan diselesaikan tepat pada waktunya. (Biro Pers Istana Kepresidenan)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menjanjikan gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) tetap dilanjutkan tahun depan untuk para purnabakti dan pensiunan.
"Tahun depan dilanjutkan lagi gaji ke-13 dan THR," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Pembukaan Pekan Purnabakti Indonesia (PPI) Tahun 2018 di Rafflesia Grand Ballroom Balai Kartini Kuningan, Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, ia menanyakan kepada para purnabakti yang hadir di acara itu apakah sudah menerima gaji ke-13 dan THR tahun ini.
Presiden ingin memastikan karena ada laporan tentang tunjangan yang terlambat dicairkan.
Ia pun meminta jika ada purnabakti yang terlambat menerima tunjangan untuk maju tetapi tidak satupun melakukannya sehingga dipastikan semuanya menerima tepat waktu.
Presiden pada kesempatan itu juga ingin memastikan daya beli masyarakat termasuk purnabakti meningkat agar berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Pada triwulan kedua ada pertumbuhan ekonomi lebih baik karena belanja Bapak Ibu lebih dari tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia hal terpenting adalah mengendalikan inflasi agar tetap berada di kisaran 3,5 persen karena tambahan gaji ke-13 dan THR akan percuma jika inflasi cenderung tinggi.
Presiden pun kemudian menyambut baik kerja sama antara Purnabakti dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Baca juga: Jokowi pastikan THR ASN dibayarkan tepat waktu
"Karena saya tahu Bapak Ibu masih memiliki potensi besar, pengalaman panjang dalam birokrasi kita," katanya.
Terlebih ia menambahkan, Kemendes selama ini agak kewalahan terutama untuk membina kepala desa-kepala desa dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dana desa.
Ia mengatakan Kemendes juga perlu pengawasan dan kontrol dalam penggunaan dana desa.
"Kalau tidak ada pengawasan, kontrol, monitor, bahaya tapi kalau bisa fokus dan tepat sasaran akan bermanfaat bagi penduduk di desa," katanya.
Presiden juga berpesan kepada para purnabakti agar menjaga kerukunan dan persatuan bangsa sebagai aset yang terbesar bangsa ini.
"Saya ajak PWRI untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai pentingnya persatuan karena masih banyak yang belum menyadari, kalau kita bandingkan dengan negara lain baru kita sadar perlunya menjaga perbedaan itu," katanya.
Hadir salah satunya dalam acara tersebut Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjojo.
Para purnabakti antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi dalam acara itu.
Presiden menyempatkan diri bersalam-salaman dengan mereka bahkan beberapa di antaranya berkesempatan swafoto bersama Presiden.
Baca juga: Pemerintah beri THR pensiunan ASN
"Tahun depan dilanjutkan lagi gaji ke-13 dan THR," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Pembukaan Pekan Purnabakti Indonesia (PPI) Tahun 2018 di Rafflesia Grand Ballroom Balai Kartini Kuningan, Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, ia menanyakan kepada para purnabakti yang hadir di acara itu apakah sudah menerima gaji ke-13 dan THR tahun ini.
Presiden ingin memastikan karena ada laporan tentang tunjangan yang terlambat dicairkan.
Ia pun meminta jika ada purnabakti yang terlambat menerima tunjangan untuk maju tetapi tidak satupun melakukannya sehingga dipastikan semuanya menerima tepat waktu.
Presiden pada kesempatan itu juga ingin memastikan daya beli masyarakat termasuk purnabakti meningkat agar berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Pada triwulan kedua ada pertumbuhan ekonomi lebih baik karena belanja Bapak Ibu lebih dari tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia hal terpenting adalah mengendalikan inflasi agar tetap berada di kisaran 3,5 persen karena tambahan gaji ke-13 dan THR akan percuma jika inflasi cenderung tinggi.
Presiden pun kemudian menyambut baik kerja sama antara Purnabakti dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Baca juga: Jokowi pastikan THR ASN dibayarkan tepat waktu
"Karena saya tahu Bapak Ibu masih memiliki potensi besar, pengalaman panjang dalam birokrasi kita," katanya.
Terlebih ia menambahkan, Kemendes selama ini agak kewalahan terutama untuk membina kepala desa-kepala desa dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dana desa.
Ia mengatakan Kemendes juga perlu pengawasan dan kontrol dalam penggunaan dana desa.
"Kalau tidak ada pengawasan, kontrol, monitor, bahaya tapi kalau bisa fokus dan tepat sasaran akan bermanfaat bagi penduduk di desa," katanya.
Presiden juga berpesan kepada para purnabakti agar menjaga kerukunan dan persatuan bangsa sebagai aset yang terbesar bangsa ini.
"Saya ajak PWRI untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai pentingnya persatuan karena masih banyak yang belum menyadari, kalau kita bandingkan dengan negara lain baru kita sadar perlunya menjaga perbedaan itu," katanya.
Hadir salah satunya dalam acara tersebut Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjojo.
Para purnabakti antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi dalam acara itu.
Presiden menyempatkan diri bersalam-salaman dengan mereka bahkan beberapa di antaranya berkesempatan swafoto bersama Presiden.
Baca juga: Pemerintah beri THR pensiunan ASN
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Tags: