Kuala Lumpur (ANTARA News) - Saudara laki-laki mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Nazir Razak, mengumumkan akan melepaskan semua jabatannya, termasuk Pimpinan CIMB, terhitung mulai 31 Disember 2018.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh anak mantan Perdana Menteri Abdul Razak tersebut dalam pernyataan ke media dan melalui akun instagram-nya, Senin.

Menurut Nazir, Direksi CIMB akan melakukan penggantian untuk menentukan siapa yang akan memegang jabatan tersebut serta tanggal penyerahan tugas.

"Sejak beberapa minggu belakangan ini, saya telah menghabiskan banyak waktu memikirkannya dan memutuskan bahwa masa paling tepat adalah segera setelah rencana restrukturisasi CIMB (T18) empat tahun yang diluncurkan pada tahun 2014 selesai," katanya.

Baca juga: Malaysia geledah kantor perusahaan negara 1MDB

Dia menegaskan misi kariernya adalah untuk menjadikan CIMB sebuah institusi keuangan ASEAN terkemuka.

"Pada 2014, CIMB melalui fasa pertama peralihan CEO dan memulai T18 bagi mengukuhkan struktur dan keuangan CIMB. Program T18 berhasil menstabilkan kedudukan CIMB ketika ini," katanya.

Nazir percaya CIMB mempunyai tim sangat baik yang dipimpin Tengku Datuk Seri Zafrul Aziz dan keberhasilan itu akan terus berlanjut.

Nazir telah bergabung di CIMB selama 29 tahun sejak 1989, termasuk sebagai direktur utama selama 15 tahun dan kepala sejak 2014.

Di bawah kepimpinannya, CIMB telah berkembang dari sebuah waralaba keuangan menjadi sebuah bank investasi terkemuka di Malaysia dan ASEAN.

Di Indonesia, CIMB telah mengakuisisi Bank Niaga sehingga menjadi CIMB Niaga. PT Bank CIMB Niaga Tbk atau yang lebih dikenal dengan CIMB Niaga adalah sebuah bank yang berdiri pada 1955. Saat ini, CIMB Niaga merupakan bank terbesar keempat di Indonesia dari sisi aset.

Editor: Tia Mutiasari