Malang (ANTARA News) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai bahwa sektor industri kreatif di Kota Malang memiliki potensi yang sangat besar dengan tiga produk kreatif yang bisa terus dikembangkan dan dinilai berdaya saing tinggi.

Kepala Sub Direktorat Hubungan Antar Lembaga Non-Pemerintah Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif, Rita Dwi Kartika Utami, mengatakan peluang yang dimiliki sektor industri kreatif Kota Malang tersebut terbilang sangat terbuka, terutama untuk produk-produk yang memiliki daya saing tinggi.

"Potensi Kota Malang besar, pastinya. Dengan produk yang banyak, potensinya besar. Jawa Timur termasuk tinggi potensinya," kata Rita, dalam acara Program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute (Kombet Kreatif), di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Menurut Rita, pihaknya terus berupaya untuk mendorong daya saing produk-produk hasil sektor industri kreatif. Beberapa langkah yang dilakukan adalah dengan memberikan pembekalan kepada pelaku usaha, tentang pentingnya penceritaan produk yang dijual.

Beberapa produk kreatif asal Kota Malang yang memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan adalah bidang kuliner, kerajinan, dan pariwisata. Dengan mendorong perkembangan sektor kreatif tersebut, diharapkan juga memberikan dampak terhadap perputaran roda ekonomi, khususnya untuk Kota Malang.

Baca juga: Mencicipi bakwan malang yang didatangi Ratu Maxima

Pembekalan berupa penceritaan produk kreatif yang dilakukan oleh Bekraf tersebut, nantinya diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing produk. Dengan adanya penceritaan produk tersebut, para pelaku usaha bisa lebih mengoptimalkan nilai jual dari masing-masing produk.

Selain itu, sasaran terbesar Bekraf adalah adanya kontribusi sektor kreatif ke Produk Domestik Bruto (PDB), jumlah tenaga kerja, dan ekspor produk.

"Kami membantu untuk hasil akhir produk, seperti branding dan pengemasan," ujar Rita.

Kota Malang dipilih sebagai salah satu wilayah yang menerima program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institut, bersama dengan kota-kota lainnya seperti Surabaya, Kendari, Singkawang, Bandung, Padang, Kupang, dan Merauke.

Sepanjang 2017, PDB dari sektor ekonomi kreatif mencapai Rp825 triliun. Angka tersebut diyakini akan terus mengalami kenaikan di tahun mendatang, yang harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan narasi dan pemasaran produk bagi pelaku usaha ekonomi kreatif.


Baca juga: Diplomat RI promosikan ekonomi kreatif di tujuh negara