Jakarta (ANTARA News) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggalang kekuatan, sinergisme dan kolaborasi pemangku kepentingan keamanan siber nasional dalam mengantisipasi ancaman siber.

Sinergitas dan kolaborasi yang dilakukan BSSN dengan menggelar 'Cyber Security Multi- Stakeholder Meet Up' di Aula Roebiono Kertopati BSSN, Jakarta Selatan, Senin.

Kepala BSSN, Djoko Setiadi mengatakan, kegiatan tersebut akan digelar secara rutin mempertemukan perwakilan komunitas dan asosiasi swasta pemangku kepentingan siber dengan institusi pemerintah pemangku kepentingan keamanan siber dan pimpinan strategis BSSN.

Menurut dia, Cyber Security Multi-Stakeholder Forum ini merupakan ajang silaturahmi dan wadah BSSN dengan pemangku kepentingan keamanan siber nasional.

Baik dari sektor pemerintah, sektor infrastruktur informasi kritikal nasional, sektor ekonomi digital, praktisi dan akademisi di bidang keamanan siber sebagai bagian dari kekuatan siber Indonesia.

"Forum ini untuk bernaung, menjalin sinergisitas, dan berkolaborasi sehingga tersusun pola hubungan yang harmonis. Pola tindak yang efektif dan efisien terkait proses identifikasi, deteksi, hingga penanggulangan dan pemulihan serta penataan dan pengendalian jika terjadi insiden siber dan pada akhirnya terbangun sistem keamanan siber nasional yang kuat dan andal," kata Djoko.

Ia menambahkan, ancaman keamanan siber merupakan model ancaman baru yang menyerang keamanan informasi dan transaksi elektronik baik pada skala nasional, regional maupun global yang meliputi teknologi informasi, informasi elektronik, transaksi elektronik, sistem elektronik, penyelenggara sistem elektronik, jaringan sistem elektronik, dan infrastruktur informasi kritis nasional.

"Ancaman ini akan langsung berpengaruh pada terganggunya layanan publik, kerugian ekonomi, hingga hilangnya karakter dan jatidiri bangsa sebagai dampak pergeseran dinamika masyarakat dalam ranah siber di era teknologi informasi dan komunikasi," katanya.

Oleh karena itu, kata Djoko, BSSN perlu bersinergi dengan komunitas siber agar persoalan-persoalan yang dapat mengancam keamanan siber bisa diatasi dengan baik.

"BSSN tidak bisa sendiri untuk mengatasi ancaman siber, namun perlu bersinergi dengan komunitas siber dan pemangku kepentingan lainnya," ucap Djoko.