Jakarta (ANTARA News) - Masa kampanye Pemilu 2019 baru berusia beberapa puluh jam. Pada kurun waktu itu, calon wakil presiden, KH Ma'ruf Amin, menegaskan isu yang menyinggung soal hoaks. Yang dia sebut hoaks adalah isu bahwa dia berjoget dalam acara relawan di Tugu Proklamasi, sebelum pengundian nomor urut calon presiden-wakil presiden.

"Untuk menjelaskan supaya masyarakat, umat, ulama, tidak kena isu itu. Itu hoaks, kabar bohong, itu manipulasi," tegas Ma'ruf, di rumah Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta, Senin.

Ulama senior itu mengatakan, pada saat sebelum pengundian nomor urut di Kantor KPU Pusat, dia bersama calon presiden petahana, Jokowi, menghadiri acara relawan di Tugu Proklamasi, Jakarta.

Di sana terdapat nyanyian dan dukungan dari relawan dan aktris yang hadir. Ma'ruf mengaku mendengar isu yang menyebut dia berjoget bahkan berjingkrak-jingkrak di acara itu.

"Dari umur saya saja tidak mungkin bisa berjingkrak-jingkrak. Bisa habis napas saya. Saya memang bertepuk tangan saja, saya ikut Pak Jokowi karena nyanyian dukungan Pak Jokowi, saya tentu bertepuk tangan," ujar Ma'ruf, yang kini berusia di atas 70 tahun itu.

Ma'ruf mengatakan, apabila ada yang menyebut dia berjoget, maka orang itu salah melihat. Apalagi, kata dia, jika dia disebut telah habis aura keulamaannya.

"Kalau saya dibilang joget mungkin matanya rabun. Orang bertepuk tangan, kok berjoget, dari mana. Isu itu tidak betul, apalagi ada yang bilang sudah habis aura keulamaannya, dia memang sengaja buat isu itu, mudahan-mudahan dia menyadari kesalahannya," kata dia.