Onitsha (ANTARA News) - Dua belas awak kapal dagang Swiss yang diculik perompak di lepas pantai Nigeria berasal dari Filipina, Slovenia, Ukraina, Rumania, Kroasia dan Bosnia, kata badan kelautan negara Afrika Barat itu pada Minggu.

Mereka diculik pada Sabtu dari kapal tersebut, yang berlayar di antara kota Lagos dengan bandar Harcourt. Pengelola kapal itu menyatakan serangan tersebut terjadi sekitar 45 mil laut barat daya dari pulau Bonny.

Penculikan untuk tebusan adalah masalah umum di beberapa bagian Nigeria. Sejumlah orang asing diculik dalam beberapa tahun belakangan di wilayah Delta Niger selatan, sumber sebagian besar minyak, yang menjadi andalan perekonomian bangsa Afrika barat itu, demikian Reuters melaporkan.

Sunday Umoren dari Badan Urusan Kelautan dan Keamanan Nigeria (Nimasa) menyatakan tujuh dari yang diculik itu berasal dari Filipina dan masing-masing satu dari lima negara lain.

"Mereka belum ditemukan," kata Umoren, yang memimpin keselamatan laut di Nimasa.

Baca juga: Polisi: empat warga Inggris diculik di Nigeria

Jumlah pelaut disandera di teluk Guineau -wilayah tempat serangan itu terjadi- naik dari 52 pada 2016 menjadi 75 pada tahun lalu, kata Jake Longworth, pengulas utama di EOS Risk Group, dalam laporan terbitan Juli.

Ia menyatakan bahwa meskipun jumlah yang diculik sama dalam dua tahun, ada kecenderungan perompak melakukan penyanderaan dalam setiap serangan. Longworth menyatakan 35 pelaut diculik untuk tebusan di wilayah itu pada paruh pertama 2018.

Editor: Boyke Soekapdjo