Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Sandiaga Uno, menyapa para pedagang dalam kunjungannya di Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang, Senin.
Dalam kunjungan pertamanya dalam rangkaian kampanye, dia menemukan sesuatu yang unik. "Temuan"-nya itu adalah tempe sachet atau tempe dalam kemasan kecil-kecil yang dijual salah seorang pedagang yakni seorang ibu bernama Yani.
Yani mengaku tempe sachet yang selama ini dijualnya seharga Rp350 per sachet. Sandiaga pun membeli tempe yang dijajakan pedagang tersebut dan mengajak masyarakat untuk terus menggiatkan perekonomian melalui pemberdayaan pasar dan UMKM.
"Ini mengantisipasi naiknya harga tempe. Ini inovasi yang dilakukan Ibu Yani. Jadi bukan shampo aja yang sachet. Tempe juga begitu," kata Uno, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Politikus berlatar pengusaha nasional ini mengapresiasi cara pedagang dan kalangan UMKM dalam menghadapi gejolak ekonomi.
Tempe terbuat dari kedelai yang bahan dasarnya banyak diimpor dan dibayar dalam mata uang asing. Di tengah pergerakan menurun mata uang rupiah terhadap mata uang asing maka barang impor menjadi mahal harganya.
Khusus untuk tempe, mengecilkan ukuran tempe dan mengemas sedemikian rupa menjadi salah satu cara menyiasati harga dan menjaga pasar.
Dia melihat tempe yang biasanya dijual dalam bentuk besar dan panjang dibungkus daun pisang, namun kali ini ia menemukan dipotong kecil-kecil dan dibungkus plastik transparan.
"Pada umumnya, para pedagang yang saya temui di pasar ini memang mengeluhkan tingginya harga-harga dan penjualan yang menurun," kata dia.
Ini dia "temuan" Sandiaga Uno
24 September 2018 10:05 WIB
Calon wakil presiden, Sandiaga Uno, menyapa para pedagang dalam kunjungannya di Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang, Senin (24/09/2018). Dokumen Tim SSU
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: