PAUD pun belajar siaga bencana
24 September 2018 07:27 WIB
Ilustrasi - Sejumlah siswa berlindung di bawah meja saat simulasi edukasi penanggulangan bencana gempa bumi di SD Muhammadiyah Tonggalan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/4/2018). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Denpasar, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Bali, bekerja sama dengan JICA melakukan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kegawatdaruratan kepada pengelola pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk memperkenalkan tata cara penanggulangan bencana dasar bagi siswa-siswi.
JICA adalah Badan Kerja Sama Internasional Jepang.
"Kami memfasilitasi para pengelola PAUD untuk memberikan edukasi tentang tata cara penanggulangan kegawatdaruratan, sehingga semua elemen masyarakat memahami kejadian dan mampu mengatasi gawat darurat," kata Kepala BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa, menyikapi semakin seringnya terjadi musibah gempa bumi akhir-akhir ini, di Denpasar, Senin.
Joni Ariwibawa memperkenalkan cara menanggulangi kegawatdaruratan sejak dini, dengan memfasilitasi anak-anak untuk belajar tentang penanganan dan penanggulangan kegawatdaruratan sepekan sekali.
"Dengan memberikan penjelasan game edukasi pemadaman api, menonton video pendidikan kebencanaaan atau bioskop 5D," ujarnya.
Ia mengatakan dalam sepekan sekali siswa PAUD mengunjungi Pos Juanda BPBD Kota Denpasar guna belajar penanggulangan kebencanaan dan kegawatdaruratan.
Kehadiran siswa tersebut merupakan salah satu agenda sekolah dalam pengembangan pendidikan luar sekolah. Dengan demikian pihaknya menyambut dan antusias memberikan pemahaman tentang penanggulangan.?)
"Edukasi pencegahan dan penanganan kegawatdaruratan sangat penting untuk dipelajari sejak dini, hal ini dikarenakan bencana bisa datang tiba-tiba, sehingga anak-anak memiliki pengetahuan dasar tentang kegawatdaruratan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi para pengasuh PAUD untuk mengajak anak didiknya mengunjungi Kantor BPBD guna mempelajari penanggulangan kegawatdaruratan.
Menurut dia, keingintahuan anak-anak terkait kegawatdaruratan sejak dini sangat bagus, sehingga perlu diberikan ruang dan menjadi contoh pola pendidikan luar sekolah. Sehingga, anak-anak mampu menjadi teladan pengetahun kepada teman sebaya dan keluarganya.
Selain itu, Rai Mantra berharap perusahaan seperti hotel maupun perusahaan-perusahaan di Kota Denpasar agar mempunyai tim penanggulangan bencana, seperti tim mengatasi kebakaran, gempa bumi, tsunami atau yang lainnya.
Dengan keberadaan sebuah tim di hotel maupun perusahaan tersebut, maka akan sangat membantu pelanggan atau tamunya apabila terjadi bencana.
Tim itu yang akan mengoordinasikan untuk melakukan penanganan awal kepada tamu sebelum petugas BPBD datang, sehingga pengetahuan tentang kegawatdaruratan dapat tersosialisasikan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Tujuannya, memaksimalkan penanganan kegawatdaruratan dalam upaya mendukung Denpasar sebagai kota tangguh bencana," katanya.*
Baca juga: 30 juta orang latihan hadapi bencana pada Hari Kesiapsiagaan Bencana
Baca juga: Kepala BNPB dievakuasi dari lantai 10 gunakan tali
JICA adalah Badan Kerja Sama Internasional Jepang.
"Kami memfasilitasi para pengelola PAUD untuk memberikan edukasi tentang tata cara penanggulangan kegawatdaruratan, sehingga semua elemen masyarakat memahami kejadian dan mampu mengatasi gawat darurat," kata Kepala BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa, menyikapi semakin seringnya terjadi musibah gempa bumi akhir-akhir ini, di Denpasar, Senin.
Joni Ariwibawa memperkenalkan cara menanggulangi kegawatdaruratan sejak dini, dengan memfasilitasi anak-anak untuk belajar tentang penanganan dan penanggulangan kegawatdaruratan sepekan sekali.
"Dengan memberikan penjelasan game edukasi pemadaman api, menonton video pendidikan kebencanaaan atau bioskop 5D," ujarnya.
Ia mengatakan dalam sepekan sekali siswa PAUD mengunjungi Pos Juanda BPBD Kota Denpasar guna belajar penanggulangan kebencanaan dan kegawatdaruratan.
Kehadiran siswa tersebut merupakan salah satu agenda sekolah dalam pengembangan pendidikan luar sekolah. Dengan demikian pihaknya menyambut dan antusias memberikan pemahaman tentang penanggulangan.?)
"Edukasi pencegahan dan penanganan kegawatdaruratan sangat penting untuk dipelajari sejak dini, hal ini dikarenakan bencana bisa datang tiba-tiba, sehingga anak-anak memiliki pengetahuan dasar tentang kegawatdaruratan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi para pengasuh PAUD untuk mengajak anak didiknya mengunjungi Kantor BPBD guna mempelajari penanggulangan kegawatdaruratan.
Menurut dia, keingintahuan anak-anak terkait kegawatdaruratan sejak dini sangat bagus, sehingga perlu diberikan ruang dan menjadi contoh pola pendidikan luar sekolah. Sehingga, anak-anak mampu menjadi teladan pengetahun kepada teman sebaya dan keluarganya.
Selain itu, Rai Mantra berharap perusahaan seperti hotel maupun perusahaan-perusahaan di Kota Denpasar agar mempunyai tim penanggulangan bencana, seperti tim mengatasi kebakaran, gempa bumi, tsunami atau yang lainnya.
Dengan keberadaan sebuah tim di hotel maupun perusahaan tersebut, maka akan sangat membantu pelanggan atau tamunya apabila terjadi bencana.
Tim itu yang akan mengoordinasikan untuk melakukan penanganan awal kepada tamu sebelum petugas BPBD datang, sehingga pengetahuan tentang kegawatdaruratan dapat tersosialisasikan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Tujuannya, memaksimalkan penanganan kegawatdaruratan dalam upaya mendukung Denpasar sebagai kota tangguh bencana," katanya.*
Baca juga: 30 juta orang latihan hadapi bencana pada Hari Kesiapsiagaan Bencana
Baca juga: Kepala BNPB dievakuasi dari lantai 10 gunakan tali
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: