Mamuju (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara (TNI AU) segera memiliki markas di kawasan Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, di Mamuju, Minggu, menyambut baik rencana adanya markas TNI AU tersebut.

"Saya sangat mendukung positif adanya markas TNI Angkatan Udara di Sulbar. Alhamdulillah, di sini sudah ada polda, korem, dan Insya Allah lokasi korem akan ditambah sesuai keinginan Panglima menambah satu batalion lagi di Sulbar, dan kami siapkan lahan seluas 50 hektare, begitu pun lanal akan ditambah 3 hektare, dan polda sekitar 30 hektare," kata Ali Baal Masdar.

Rencana penempatan markas TNI AU itu telah ditandatangani melalui "memorandum of understanding` atau nota kesepahaman antara Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar dengan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma Bowo Budiarto.

Penandatanganan perjanjian kerja sama itu berlangsung di Aula Bandara Tampapadang Kabupaten Mamuju, Jumat (21/9).

Gubernur mengatakan, pinjam pakai tanah dan bangunan itu merupakan kerja sama yang sangat baik.

"Awalnya, Bandara Mamasa yang diprogramkan sebagai markas TNI AU, tetapi karena ternyata belum memenuhi kriteria yang cocok, hal tersebut disebabkan curah hujan dan cuaca yang tidak bagus dinilai kurang mendukung faktor tersebut, maka diperlukan solusi jalan terbaik," katanya lagi.

Sebelumnya, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma Bowo Budiarto mengatakan kunjungannya ke Sulawesi Barat dalam rangka penandatanganan MoU pinjam pakai kantor Detasemen TNI Angkatan Udara.

"Hal itu dilakukan dalam rangka pengembangan tugas pokok di Provinsi Sulbar, agar kantor tersebut dapat digunakan sebagai alternatif pesawat-pesawat yang ada di Makassar," ujarnya pula.

"Untuk lahannya kita mendapat 10 hektare dan kita juga sudah ada pos dan kerja sama sudah berjalan lima tahun," kata Bowo Budiarto.

Lebih lanjut dikatakannya, ke depan pembangunan kantor TNI AU tersebut akan ditindaklanjuti pimpinan tertinggi TNI Angkatan Udara, dan diharapkan pembangunan tidak hanya menjadi sebuah detasemen tetapi juga ditargetkan dapat menjadi lahanud disesuaikan kemampuan anggaran TNI Angkatan Udara.

Menurut Bowo, TNI Angkatan Udara selalu mempunyai rencana pengembangan dalam memperkuat pertahanan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Maka dari itu berdasarkan luas landasan yang mencapai 2.000 meter persegi akan disediakan pesawat transit sebagai langkah awal selanjutnya menggunakan pesawat-pesawat besar dalam mendukung operasi Angkatan Udara di Kabupaten Mamuju," katanya lagi.

"Ini merupakan alternatif baik dalam kondisi operasi dan latihan, ketika dalam kondisi gangguan dan merupakan langkah maju dalam mengembangkan kemajuan TNI," kata Bowo Budiarto.

Lebih lanjut dikatakan, bantuan tersebut tidak hanya berbentuk dana, tetapi bisa berupa kemudahan lainnya seperti kemudahan dalam melakukan koordinasi dan tugas operasi. Tidak hanya itu, selain perang, TNI AU juga bisa memberikan bantuan dalam keadaan genting, seperti terjadi bencana alam yang mengharuskan TNI Angkatan udara turun langsung untuk membantu.

"Sebagai harapan, kerja sama ini bisa lebih meningkat bukan hanya sekadar pinjam pakai, tetapi bisa lebih ditingkatkan dan tetap mendapat dukungan pemerintah provinsi yang sudah memberikan bantuan yang cukup banyak dan ke depan kerja sama ini bisa lebih ditingkatkan lagi untuk kemajuan khususnya TNI Angkatan Udara," kata Bowo Budiarto.