Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi rock Candil mengaku memilih untuk netral tentang pilihannya dalam Pemilu 2019 di ruang publik, termasuk media sosial, untuk menjaga hubungan baik dengan teman-temannya.

"Saya selalu menempatkan diri di posisi netral, tetapi kasihan yang tadinya temenan jadi musuhan," kata penyanyi bernama lengkap Dian Dipa Chandra itu di kawasan Monas, Jakarta, Minggu.

Mantan vokalis band Seurieus itu menyebut tidak perlu terlalu heboh mendukung atau mengecilkan salah satu pasangan calon, apalagi kampanye baru dimulai hari ini dan perjalanannya masih panjang.

Ada pun apabila menemukan konten provokatif terkait Pemilu 2019, ia pun memilih untuk mengambil sudut pandang sebagai penonton agar tidak terpengaruh provokasi atau berita bohong.

"Sudut pandang orang ketiga saja menonton ini seperti ada cerita di depan, dia berkampanye dengan strategi seperti ini, kita tidak usah terbawa juga. Jangan terbawa emosi," kata Candil.

Meski begitu, ia pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan saat terdapat orang yang tidak dikenalnya berkomentar negatif di akunnya. Ia menilai sepantasnya pilihan politik tidak disampaikan dalam komentar terbuka media sosial seperti itu.

Baca juga: Deklarasi kampanye damai diharapkan bukan hanya jargon

Secara terpisah, musisi Kikan juga mengaku netral tentang pilihannya di ruang publik, apalagi ia yang menyanyikan jingle pemilu 2019 berjudul Pemilih Berdaulat Negara Indonesia yabg diaransemen ulang oleh Eros Sheila On 7.

"Saya tetap menggunakan hak pilih, tetapi saya merasa kurang pantas kalau kemudian saya terbuka di pihak mana," ucap dia.

Baca juga: Deklarasi Kampanye Damai tidak boleh disia-siakan godaan kekuasaan