Deklarasi Kampanye Damai tidak boleh disia-siakan godaan kekuasaan
23 September 2018 14:09 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menyampaikan keterangan disaksikan, dari kiri, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar sebelum pertemuan tertutup di Jakarta, Senin (6/8/2018). Pertemuan itu membahas penyempurnaan struktur tim pemenangan dan mendetailkan program Nawacita II. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengingatkan Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019 tidak boleh disia-siakan godaan kekuasaan.
"Deklarasi tidak boleh disia-siakan godaan kekuasaan semata," kata Hasto dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu.
Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin sesuai dengan semangat memenangkan pemilu bertekad menjadikan Deklarasi Kampanye Damai sebagai landasan yang mengikat dan basis kebijakan pemenangan pemilu.
“Gagasan terbaik untuk Indonesia Raya, untuk menyelesaikan masalah rakyat, dan untuk hadir sebagai bangsa pemenang, diperoleh melalui dialog, kolaborasi seluruh energi positif, bukan melalui hujatan; bukan melalui hoaks yang menguras energi persatuan bangsa," jelasnya.
Dia menekankan hal tersebut yang menjadi landasan kampanye damai. Sehingga Pemilu 2019 terus berada dalam suasana yang positif dan sejuk agar muncul energi kebangkitan, energi kemajuan bagi Indonesia Raya.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa kampanye damai hanya efektif apabila didukung oleh disiplin, etika, serta kata dan perbuatan yang digariskan oleh pasangan calon dan tim kampanyenya.
“Dengan demikian sekiranya tetap ada kampanye hitam, hoaks dan fitnah, maka hal tersebut sama saja dengan merobek-robek deklarasi damai. Tindakan indisipliner tersebut bisa sebagai cermin kegagalan paslon dan tim kampanye," jelas Hasto.
Karena itu, dia menegaskan, deklarasi kampanye damai bukan sekadar seremonial, namun harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Hasto menegaskan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sejak awal menegaskan bahwa Indonesia dibangun dengan gagasan positif.
"Deklarasi tidak boleh disia-siakan godaan kekuasaan semata," kata Hasto dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu.
Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin sesuai dengan semangat memenangkan pemilu bertekad menjadikan Deklarasi Kampanye Damai sebagai landasan yang mengikat dan basis kebijakan pemenangan pemilu.
“Gagasan terbaik untuk Indonesia Raya, untuk menyelesaikan masalah rakyat, dan untuk hadir sebagai bangsa pemenang, diperoleh melalui dialog, kolaborasi seluruh energi positif, bukan melalui hujatan; bukan melalui hoaks yang menguras energi persatuan bangsa," jelasnya.
Dia menekankan hal tersebut yang menjadi landasan kampanye damai. Sehingga Pemilu 2019 terus berada dalam suasana yang positif dan sejuk agar muncul energi kebangkitan, energi kemajuan bagi Indonesia Raya.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa kampanye damai hanya efektif apabila didukung oleh disiplin, etika, serta kata dan perbuatan yang digariskan oleh pasangan calon dan tim kampanyenya.
“Dengan demikian sekiranya tetap ada kampanye hitam, hoaks dan fitnah, maka hal tersebut sama saja dengan merobek-robek deklarasi damai. Tindakan indisipliner tersebut bisa sebagai cermin kegagalan paslon dan tim kampanye," jelas Hasto.
Karena itu, dia menegaskan, deklarasi kampanye damai bukan sekadar seremonial, namun harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Hasto menegaskan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sejak awal menegaskan bahwa Indonesia dibangun dengan gagasan positif.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: